Page 48 - MAJALAH 90
P. 48
minggu setelah dipastikan ada lim-
bah berbahaya, aparat segera ber-
tindak mengembalikan. “Tidak perlu
menunggu sampai 2 bulan, kalau bisa
1-2 minggu kenapa tidak. Harusnya
begitu dibuka, dilihat ketahuan tidak
sesuai, segera kirim ulang ke negara
pengirim,” tandasnya.
Kunjungan spesifik ke Pelabu-
han Kontainer Tanjung Priuk dipimpin
oleh Wakil Ketua Komisi III Azis Syam-
sudin. Tim meninjau keberadaan 113
kontainer didampingi oleh Dirjen Bea
Cukai Kementrian Keuangan, Agung
Kuswandono. Dirjen secara khusus
memperlihatkan isi 2 kontainer yang
terdiri dari campuran barang bekas,
besi, karet, alumanium berlumuran
tanah dan cairan hitam pekat berbau
tajam.
Bagi anggota Komisi III dari
Fraksi Hanura Syarifudin Sudding
keberadaan limbah berbahaya ini di
Indonesia bisa merupakan bentuk
penghinaan. “Negara kita adalah ne-
gara berdaulat, sungguh terhina kalau
negara berdaulat dikirimi limbah, har-
kat martabat bangsa terhina melihat
ini. Ini penghinaan terhadap bangsa,
perlu ditindaklanjuti, siapa pengimpor
dan siapa dibalik pengimpornya,”
pungkasnya.
Dalam penjelasannya Dirjen Bea
Cukai menyebut kecurigaan terhadap tentu mendapat kiriman barang dan perti ini dikemudian hari. Kami ingin
113 kontainer ini muncul setalah me- menganggapnya limbah aturannya koordianasi dari seluruh aparat hu-
ngetahui ada perbedaan antara pe- dikirim kembali ke negara pengirim. kum baik PPNS Bea Cukai, Lingkungan
masok dengan pelabuhan pengiriman. Penyelesaian kasus ini bersamaan, Hidup berjalan. Sehingga integrated
Pemasok dari sebuah perusahaan di proses penegakan hukum berjalan legal sistem bisa terwujud. Termasuk
Amerika Serikat sementara proses im- pengembalian juga berjalan,” ujar bagaimana Pihak PPNS bisa berkoor-
por dari pelabuhan Belanda dan Ing- Agung. dinasi dengan Korwas Mabes Polri,”
gris. Hasil pemeriksaan ternyata tidak Pimpinan Tim, Azis Syamsudin imbuhnya.
sesuai dengan dokumen impor yang secara khusus menyampaikan apre- Ia mengaku mendapat input dari
menyebut isi kontainer adalah steel siasi kepada jajaran Bea dan Cukai Korwas PPNS Bareskrim Polri Brigjen
scrap. yang berhasil mengungkap impor Pol. Bung Jono yang hadir dalam per-
Penanganan kasus ini sudah di- limbah berbahaya ini. Kunjungan ke temuan tersebut bahwa koordinasi
lakukan oleh PPNS Bea Cukai bekerja Pelabuhan Tanjung Priuk menurutnya sejauh ini belum berjalan optimal.
sama dengan PPNS Kementrian Ling- merupakan hasil rapat pleno Komisi Politisi Partai Golkar ini menyebut
kungan Hidup dan Bapeten (Badan III untuk meminta keterangan resmi saat ini Komisi III sedang menyiapkan
Pengawas Tenaga Nuklir). Hasilnya agar penuntasan masalah bisa berja- naskah akademis RUU PPNS yang di-
menunjukkan positif limbah B3 tetapi lan lancar. harapkan dapat menyiapkan regulasi
tidak ditemukan indikasi kandungan “Kami ingin penuntusan limbah untuk menjawab tantangan kerja di
nuklir. Sejauh ini menurutnya proses ini kembali ke negara pengirim, juga lapangan. “Kita sedang siapkan nas-
hukum sedang berjalan. “Sesuai kon- proses hukumnya termasuk pidana kah akademisnya, ini menjadi usul ini-
vensi internasional, bila negara ter- supaya tidak terjadi lagi kasus se- siatif Komisi III,” demikian Azis. (iky)
| PARLEMENTARIA | Edisi 90 TH. XLII, 2012 |
ARIA |
TH. XLII, 2012 |
|
| PARLEMENTARIA | Edisi 90 TH. XLII, 2012 || PARLEMENTARIA | Edisi 90 TH. XLII, 2012 |
P
Edisi 90
ARLEMENT