Page 17 - MAJALAH 227
P. 17
PENG A W AS AN
pangan, pemerintah saat ini masih
berpegang pada misi ketahanan
pangan. Seharusnya kita sudah
mengacu pada kedaulatan pangan
untuk menjaga sektor pangan di
masa depan. Kedaulatan pangan
diperlukan agar rakyat bisa mandiri
untuk memproduksi pangan serta
bisa menetapkan sistem pertanian,
peternakan, dan perikanan sendiri,”
imbuh Puan.
Untuk terciptanya kedaulatan
pangan, Puan menilai diperlukan
sebuah inovasi dan terobosan dari
pemerintah seperti pemanfaatan FOTO: KRESNO/NR
keanekaragaman hayati, peningkatan
budidaya pertanian, dan konsistensi Ketua DPR RI Puan Maharani.
pelaksanaan perlindungan lahan-
lahan pertanian produktif. “Pemerintah harga pada Sistem Pemantauan pemerintah membuat pemetaan baru
bisa melalui BRIN (Badan Riset dan Pasar dan Kebutuhan Pokok (SP2KP), serta regulasi khusus yang berkaitan
Inovasi Nasional), mengembangkan terdapat 338 kota dan kabupaten dengan zonasi lahan subur. Tujuannya
penelitian bibit dan benih unggul di Indonesia yang mengalami agar zonasi tersebut untuk lahan
di bidang pertanian, perkebunan, lonjakan Indeks Perkembangan pertanian dan mencegah terjadinya
peternakan, dan perikanan,” terang Harga (IPH) gula. Berkaca pada hal alih fungsi lahan,” papar Puan.
Puan. itu, Puan mengingatkan pemerintah Di lain pihak, Wakil Ketua
Dia mengungkapkan, ancaman memperhatikan apa penyebab Komisi IV DPR RI Anggia Erma Rini
krisis pangan telah menjalar ke melambungnya harga beras. Ia memandang, pemerintah perlu
seluruh belahan dunia, termasuk menilai salah satunya karena kendala menyiapkan sumber pangan lokal
Indonesia. Hal ini ditandai dengan alih fungsi lahan sawah yang terjadi lain, sehingga masyarakat tidak
lonjakan harga pangan seperti beras secara masif. hanya bergantung pada beras dan
dan gula yang kini tengah terjadi. “Kurangnya produksi pangan mendorong Kementan menyiapkan
“Sistem pangan yang belum betul- yang diakibatkan krisis lahan juga bibit unggul untuk mempertahankan
betul efektif menimbulkan konflik ditambah fenomena kekeringan yang produktivitas.
agraria, kemiskinan, kelaparan, berkepanjangan membuat produksi “Jadi karena ini harus diantisipasi,
stunting, obesitas, perubahan iklim, pangan seperti beras juga mengalami negara harus menyiapkan sumber
dan kerusakan alam,” ujar Puan. penurunan drastis,” tuturnya. pangan lain ya, karena khawatir
Berdasarkan catatan Badan Pusat Menurut data Kementerian Pertanian dan pas bisa dipastikan hasil panen
Statistik (BPS), rata-rata harga semua (Kementan), alih fungsi lahan berpengaruh, hasil tanaman pasti
jenis beras pada minggu pertama pertanian mencapai 90.000 hingga berpengaruh. Oleh karena itu, harus
Oktober 2023 mencapai Rp13.674 per 100.000 hektar setiap tahun. ada antisipasi dengan menggunakan
kilogram (kg). Harga ini naik lebih dari Saat ini diketahui, luas lahan misalnya, local wisdom. Enggak
Rp1.500 per kg dibanding minggu baku sawah (LBS) telah mengalami harus beras makanan masyarakat ini,”
pertama September 2023 yang masih penyusutan, termasuk di 8 provinsi katanya.
berada di bawah Rp11.900 per kg. sentra beras nasional, yakni Sumatera Selain dengan memanfaatkan
Inflasi beras secara bulanan pada Barat, Banten, Jawa Barat, Jawa sumber pangan lokal yang dimiliki
September 2023 mencapai angka Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, oleh masing-masing daerah, langkah
5,61%, sekaligus menjadi yang tertinggi Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara antisipasi lain yang telah dilakukan
dalam lima tahun terakhir. Bahkan, Barat. Terlihat pada 2019, total LBS Komisi IV adalah dengan mendorong
harga beras kualitas medium tahun ini di 8 provinsi itu mencapai 3,97 juta Kementan menyiapkan bibit unggul.
mengalami kenaikan yang tidak biasa, hektar (ha), sedangkan pada 2021 Hal ini agar tanaman dapat bertahan
yakni tembus Rp12.685 per kg atau susut menjadi 3,84 juta ha. di tengah kondisi el nino dan
naik 29,6% sepanjang 2023. “Banyaknya alih fungsi lahan produktivitas pangan dapat tetap
Selain itu, melalui pemantauan harus menjadi pengingat agar dipertahankan. ssb/mh
TH. 2023 EDISI 227 PARLEMENTARIA 17