Page 42 - MAJALAH 69
P. 42
PROFIL
perempuan Indonesia, dengan bekal mulai tidak punya gedung kemudian Menurutnya seorang Ibu yang
ilmu dibidang ketrampilan seperti saya berjuang hingga dicalonkan di berhasil ditandai oleh anak-anaknya
kecantikan, masak-memasak maupun Dapil I Jakarta Utara dan kepulauan yang sukses. Selain itu, seorang istri
pengembangan kepribadian, dia telah seribu, karena sudah ada dipelayanan harus mampu mendorong suaminya
membuka cakrawala perempuan di daerah tersebut kurang lebih 30 pada suatu ambang dan selalu
Indonesia sehingga dapat tahun lebih melayani jemaat, akhirnya meningkatkan kemampuan dirinya
memperoleh pekerjaan yang lebih saya mendapat pengagum dari jemaat untuk masyarakat, dia selalu berpesan
baik dibandingkan sebelumnya. Hal saya hingga mereka mempercayakan kepada anak-anaknya apabila kamu
tersebut bertujuan meningkatkan saya sebagai anggota DPR,”katanya ingin memahami nusa dan bangsa
taraf hidup perempuan Indonesia dengan nada bangga. kamu harus menjadi seorang wakil
sehingga dapat mandiri membantu Kecintaan dirinya untuk rakyat. “Karena menjadi anggota DPR
para suaminya. mengabdi kepada nusa dan bangsa lebih menarik sehingga dapat
Melalui ketrampilannya dan juga tidak terlepas dari sang Suami memperjuangkan aspirasi rakyat dan
aktivitasnya didunia seni maupun yang pernah 2 periode menjabat apabila tidak menjadi anggota DPR
pelayanan terhadap jemaat membuat sebagai anggota Dewan. Jabatan kita hanya melihat dari sudut kecil
dirinya dikenal oleh semua orang. pertama melalui Fraksi ABRI (saat ketika kita menjadi anggota dpr kita
Awal perjuangan Tiur di Dewan itu) dan kemudian periode selanjutnya melihat dari sudut pandang yang luas
bermula saat perjumpaannya dengan melalui Partai Golkar. “Jadi melihat yaitu masyarakat,” paparnya.
salah seorang pendiri Partai PDS suami saya bisa menjadi anggota DPR Tiur selalu berpedoman dalam
Ruyandi Hutasoit. Saat itu dirinya kenapa saya tidak bisa,”katanya. mengerjakan permasalahn bangsa
diajak untuk bergabung dan berjuang Ibu dari 4 orang anak yang sukses harus dilakukan secara bersama-sama,
melalui bendera Parpol. menghantarkan anak-anaknya kebersamaan golongan itu sangat
diperlukan dalam mengerjakan
sesuatu. Menjadi seorang anggota
dewan, prinsipnya harus sudah
memiliki cukup materi sehingga tidak
boleh dirinya mencari uang dalam
memperkaya dirinya karena sudah
menjdi orang yang matang.
endidikan Anak Nnak Nomor Somor Saatutu
endidikan A
P P P P Pendidikan Aendidikan Anak Nnak Nomor Somor Saatutu
endidikan Anak Nomor Satu
Seorang Tiur selalu
memprioritaskan pendidikan untuk
anak-anaknya sehingga anaknya
dapat bersaing dikancah persaingan
bebas saat ini. Bahkan dirinya selalu
berpesan bahwa kamu akan sedikit
bersaing apabila menempuh strata
dua, namun akan lebih dapat bersaing
lagi apabila mampu menyelesaikan
gelar Doktor. Bahkan apabila bergelar
Profesor maka dapat dinyatakan layak
dalam bersaing di negeri ini.
“Jadi hanya orang-orang bermutu,
Perjuangan Tiur tidak sia-sia, pada menjadi orang besar, bahkan anak berakhlak, bermoral dan mempunyai
periode 2004 dirinya dipercaya bungsunya perempuan yang pendidikan tinggi yang mampu
menjadi caleg untuk Provinsi DKI berprofesi menjadi dokter gigi bersaing menjadi pejabat di negara ini.
Jakarta yaitu Dapil I, Jakarta Utara dipercaya menjadi caleg PDIP. Itulah sebabnya saya berpesan kepada
dan kepulauan seribu yang dikenal Melihat hal itu dirinya selalu mereka. Saya sudah memiliki dana
sulit dan bahkan mustahil dirinya berpedoman bahwa meskipun abadi untuk orang-orang yang akan
menjadi seorang anggota DPR. berbeda paham politiknya namun mencapai dan mengabdi untuk
Karena kepribadian dan karakternya tetap dirinya tidak bersitegang dengan bangsa dan Negara,”terangnya
akhirnya masyarakat mempercayai anak-anaknya. “kita tidak pernah Menghadapi era persaingan saat
dirinya untuk duduk sebagai wakil membicarakan hal perbedaan tetapi ini, Tiur sudah mempersiapkan segala
rakyat. kita hanya membicarakan macam kebutuhan bagi anak-anaknya
“Saya salah satu perintis PDS dari kebersamaan,” terangnya. dalam mencapai cita-citanya
42 PARLEMENTARIA TH. XXXIX NO. 69