Page 57 - MAJALAH 195
P. 57

LIPUTAN KHUSUS






              masyarakat khususnya perempuan yang   mengakses TIK lebih rendah dari pada   dari total keseluruhan pelaku usaha
              memiliki populasi terbanyak di dalam   laki-laki di semua negara. Padahal   di Indonesia. Sementara, partisipasi
              pembangunan.                     kesenjangan ini dapat menghambat   perempuan dalam sektor bisnis
                “Dari perspektif negara, dengan   kesetaraan gender yang selama ini   mencapai 64,5 persen dari total
              mempromosikan kesetaraan gender,   diperjuangkan.                  UMKM Indonesia. Dengan begitu,
              kita otomatis juga melibatkan      “Akses terhadap internet itu,   perempuan memiliki peranan penting
              perempuan untuk terlibat lebih banyak,”   perempuan datanya masih kurang dari   dalam meningkatkan perekonomian
              ujar Irine.                      40 persen dari populasi perempuan.   negara, salah satunya melalui sektor
                 Teknologi informasi dan komunikasi   Sementara laki-laki itu sudah lebih dari   UMKM.
              (TIK) dapat membuka peluang      43 persen,” kata politisi PDI-Perjuangan   Dalam talkshow yang
              kesempatan yang luar biasa terhadap   ini. Untuk itu, menurutnya, literasi digital   diselenggarakan Kaukus Perempuan
              pemberdayaan perempuan. Dengan   merupakan sebuah langkah yang     Parlemen dengan tema ‘Kebangkitan
              adanya pemberdayaan perempuan    penting dan diperlukan masyarakat   Wirausaha Perempuan Sebagai Salah
              akan otomatis membawa pembangunan   Indonesia saat ini jika memang mau   Satu Kunci Akselerasi Pemulihan
              ke arah yang lebih baik untuk sebuah   maju dan tidak tertinggal di bidang TIK.   Ekonomi’, diketahui di era teknologi
              negara.                                                            informasi ini ternyata masih banyak
                “Riset mengatakan kalau memang   PEREMPUAN GARIS TERDEPAN        pelaku usaha perempuan yang belum
              (peran) perempuannya kuat, negara   UMKM                           melek digitalisasi.
              juga akan kuat,” ungkapnya.        Indonesia tercatat sebagai        Kementerian Koperasi dan UKM
                Irene menyayangkan masih adanya   salah satu negara dengan basis   mencatat sebelum pandemi melanda,
              kesenjangan yang besar dalam akses   pengusaha perempuan terbesar   ada sekitar 8 juta pelaku UMKM
              TIK antara perempuan dengan laki-laki   di dunia.  Diketahui, pelaku Usaha   yang tercatat go digital. Kemudian,
              atau biasa disebut dengan Gender   Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM)   bertambah sebanyak 3,7 juta pada
              Digital Divide, bahwa perempuan   memiliki pangsa sekitar 99,9 persen   tahun 2020. Untuk itu, seluruh pihak
                                                                                 perlu menggandeng pedagang kecil
                                                                                 agar mereka melek teknologi hingga
                                                                                 akhirnya bisa meningkatkan kapasitas
                                                                                 dan kapabilitas UMKM. Sehingga,
                                                                                 UMKM nantinya tidak hanya menjadi
                                               “RISET MENGATAKAN                 penopang ekonomi negara, tetapi juga
                                                                                 berkelanjutan.
                                               KALAU MEMANG                        Pada kesempatan itu, Anggota
                                               (PERAN)                           Komisi XI DPR RI Anis Byarwati menilai
                                                                                 banyak pelaku UMKM yang masih
                                               PEREMPUANNYA                      terkendala akses permodalan. Karena
                                                    KUAT, NEGARA                 itu perlu diberikan stimulus untuk
                                                                                 kembali menggairahkan UMKM yang
                                                       JUGA AKAN                 mayoritas pelakunya merupakan

                                                        KUAT,”                   perempuan. Namun, pelaku UMKM,
                                                                                 khususnya dari kalangan ibu rumah
                                                                                 tangga menghadapi kesulitan dalam
                                                           Irine Yusiana Roba Putri.   mengakses lembaga perbankan.
                                                           Foto: Arief/nvl         Selain akses permodalan, Anis juga
                                                                                 mendorong pelaku usaha untuk segera
                                                                                 beralih ke UMKM go digital melalui
                                                                                 pembinaan. Hal ini sejalan dengan
                                                                                 program Kementerian Koperasi dan
                                                                                 UKM berkomitmen hingga akhir tahun
                                                                                 2020 menargetkan 10 juta UMKM
                                                                                 beralih ke ekosistem digital. Untuk
                                                                                 mencapai target itu, program-program
                                                                                 pelatihan beserta pendampingan harus
                                                                                 terus digencarkan pemerintah. l  pun/es



                                                                           TH. 2019      EDISI 171      PARLEMENTARIA     57
                                                                          TH. 2021      EDISI 195      PARLEMENTARIA                        57
   52   53   54   55   56   57   58   59   60   61   62