Page 54 - MAJALAH 195
P. 54

SOR O TAN





                             Perlukah UU ITE Direvisi?







                                                                                          Sebetulnya UU ITE
                                                                                         sangat mulia pada awal
                                                                                          pembahasannya dulu,
                                                                                          yakni untuk memberi
                                                                                         kepastian hukum bagi para
                                                                                         pelaku ekonomi dan bisnis
                                                                                         di dunia maya (elektronik).
                                                                                         Namun seiring berjalannya
                                                                                         waktu, ternyata UU ITE
                                                                                         dalam implementasinya
                                                                                         malah lebih kental dengan
                                                                                         nuansa hukum pencemaran
                                                                                         nama baiknya daripada
                                                                                         soal transaksi ekonomi-
                                                                                         bisnisnya.
                                                                                          “Kami dari F-PKS saat
                                                                                         itu meminta agar pasal
                                                                                         pencemaran nama baik
                                                                                         ditinjau ulang, bahkan
                                                                                         kalau perlu dihapus saja,
                                                                                         mengingat sudah diatur
                                                                                         dalam KUHP, agar tidak
                                                                                          ada duplikasi pengaturan,”
                                                                                          ujarnya.
                                                                                            Dalam dinamika
                                                                                          pembahasan, mayoritas
                                                                                          fraksi menginginkan
                                                                                          pasal tersebut dapat
                                                                                          dipertahankan, dengan
                                                                                         pengurangan maksimal
                                                                                       ancaman pidana penjara. 
              Perbincangan publik seputar revisi Undang-Undang Informasi dan         “Pada implementasinya, ternyata
              Transaksi Elektronik (UU ITE) kembali mengemuka. Hal ini pertama   masih banyak proses hukum kasus
                                                                                 pencemaran nama baik di lapangan
              kali digulirkan Presiden Joko Widodo dalam rapat dengan Pimpinan   yang tidak sesuai dengan spirit revisi
              TNI-Polri di Istana Negara Jakarta, pertegahan februari lalu.      tersebut. Malah terakhir kriminalisasi
                                                                                 melebar ke pasal-pasal lain seperti
                                                                                 pasal soal hoaks dan pasal keonaran
                   okowi mengatakan adanya UU    Menanggapi hal tersebut, Anggota   yang juga dianggap pasal karet. Ya,
                   ITE bertujuan agar ruang digital   Komisi I DPR RI Sukamta menyebut   semoga ke depannya revisi UU ITE
                   di Indonesia menjadi sehat.   dirinya mendukung rencana       bisa memberikan kejelasan hukum
                   Namun, dalam pelaksanaannya   pemerintah merevisi UU ITE. “Kami   berasaskan keadilan,” terang Sukamta.
                   UU ITE kerap menimbulkan     menyambut baik dan sangat setuju   Sementara itu,  Anggota Komisi I
                   rasa ketikadilan. Hulu persoalan   atas rencana revisi UU ITE. Dari   DPR RI TB Hasanuddin  menyebut
              ada pada pasal-pasal yang dianggap   sisi masyarakat, hal ini tentu bisa   ada dua pasal krusial dalam UU ITE
              “karet” yang menimbulkan penafsiran   memberikan rasa keadilan dan   yang sempat menjadi perdebatan.
              yang berbeda-beda dan mudah       kenyamanan di masyarakat,” ujar   Pasal yang dimaksud adalah Pasal
              diinterpretasikan secara sepihak.   Sukamta.                       27 ayat 3 dan Pasal 28 ayat 2. “Tapi



              54 54    PARLEMENTARIA      EDISI 171      TH. 2019
                     PARLEMENTARIA      EDISI 195      TH. 2021
   49   50   51   52   53   54   55   56   57   58   59