Page 45 - Stabilitas Edisi 214 Tahun 2025
P. 45

pemenuhan modal minimum dan
          kewajiban spin off waktunya hampir
          bersamaan di akhir 2026. Karenanya,
          OJK aksi korporasi berupa merger bisa
          menjadi di antara pilihan yang diambil
          oleh perusahaan asuransi di Indonesia.
          OJK pun, ditegaskan Ogi, terus
          memantau perkembangan mengenai
          industri asuransi.
            Sedangkan OJK terus mendorong
          peningkatan literasi dan inklusi keuangan
          syariah sejalan dengan upaya pemerintah
          dalam membangun perekonomian
          nasional dan memajukan kesejahteraan
          masyarakat. Kepala Eksekutif Pengawas
          Perilaku Pelaku Usaha  Jasa Keuangan,
          Edukasi, dan Perlindungan Konsumen
          OJK, Friderica Widyasari Dewi
          mengatakan berbagai kegiatan dilakukan
          OJK untuk semakin meningkatkan
          pemahaman dan penggunaan keuangan
          syariah di masyarakat.
            “Ini adalah PR kita semua, OJK dan
          stakeholder untuk terus mengedukasi
          masyarakat tentang keuangan syariah.
          Perkuat branding keuangan syariah
          agar semakin dikenal masyarakat,” kata
          Friderica.
            Perempuan yang akrab disapa Kiki
          itu mengatakan bahwa OJK mendorong
          pelaku usaha jasa keuangan syariah
          untuk terus melakukan inovasi untuk
          mendekatkan diri dengan kebutuhan
          masyarakat. Apalagi, tambahnya, sektor   Sementara aset asuransi syariah tumbuh   PT Asuransi Tugu Pratama
          keuangan syariah di Indonesia memiliki   5,8 persen menjadi sebesar Rp46,55   Indonesia Tbk juga
          potensi yang sangat besar dan hal itu   triliun. Adapun aset piutang pembiayaan   menargetkan spin off
          terlihat dari kinerja yang terus meningkat   Perusahaan Pembiayaan syariah tumbuh   tuntas pada pertengahan
          setiap tahunnya. Pada Desember 2024,   11,3 persen menjadi Rp33,8 triliun.  tahun ini untuk
          intermediasi perbankan syariah tumbuh   Mengutip data OJK, aset industri   memperkuat posisi dan
          positif dengan pembiayaan tumbuh   asuransi di Desember 2024 mencapai   kinerja perusahaan.
          9,9 persen menjadi Rp643,5 triliun   Rp1.133,87 triliun atau naik 2,03 persen
          dengan NPF terjaga sebesar 2,12 persen.   yoy dari posisi yang sama di tahun
          Sementara DPK tumbuh 10,1 persen   sebelumnya, yaitu Rp1.111,30 triliun.
          menjadi sebesar Rp753,6 triliun.  Secara umum, permodalan industri
            Sedangkan market capitalization   asuransi komersial masih menunjukkan
          syariah tercatat sebesar Rp6.825,3   kondisi yang solid, dengan industri
          triliun atau naik 11,1 persen. Adapun   asuransi jiwa serta asuransi umum dan
          nilai Asset Under Management (AUM)   reasuransi secara agregat melaporkan
          syariah mencapai Rp50,5 triliun atau   Risk Based Capital (RBC) masing-masing
          tumbuh 18,2 persen (yoy) dan Sukuk   sebesar 420,67 persen dan 325,93
          (korporasi dan negara) sebesar Rp1.682,9   persen (di atas threshold sebesar 120
          triliun atau tumbuh 12,9 persen (yoy).   persen).*


                                                                              www.stabilitas.id   Edisi 214 / 2025 / Th.XX 45
   40   41   42   43   44   45   46   47   48   49   50