Page 48 - Stabilitas Edisi 214 Tahun 2025
P. 48
pengembangan teknologi dan data.
Tantangan bagi Pelaku
Chief Customer Marketing Officer
Prudential Syariah, Vivin Arbianti
Gautama juga melihat ada sejumlah
tantangan dalam menghadirkan produk
syariah di Tanah Air. Tantangan
menghadirkan produk syariah yang
dimaksudkan Vivin Arbianti Gautama
yakni pertama, minimnya pemahaman
masyarakat tentang konsep dasar
asuransi syariah. Kedua, keterbatasan
sumber daya manusia. Ketiga,
memastikan pengelolaan dana yang adil
dan transparan.
Keempat, terbatasnya pemahaman
mitra distribusi terhadap produk syariah.
Kelima, keterbatasan pengembangan
produk asuransi syariah yang inovatif.
“Keenam, tantangan teknologi dan
inovasi,” kata Vivin, medio Maret 2025.
Ia menilai perlu ada langkah strategis
yang dilakukan untuk pengembangan
Otoritas mewajibkan produk asuransi syariah yakni pertama
setiap perusahaan meningkatkan literasi dan inklusi
asuransi termasuk asuransi syariah. Dalam hal ini harus ada
syariah wajib upaya perluasan edukasi dan aksesibilitas
menyediakan dana menegaskan, perhatian utama dari untuk mendorong konversi produk
pengembangan SDM produk asuransi syariah ada pada akad asuransi syariah. Kedua, berkolaborasi
sebesar 3,5 persen dari dan prinsipnya seperti tolong menolong, dengan regulator dan DSN MUI untuk
total realisasi anggaran tidak ada aspek perjudian, hingga ada memastikan kebijakan yang mendukung
beban pegawai. pemberian surplus underwriting. “Itu pertumbuhan inovatif, sekaligus menjaga
yang perlu ditekankan. Kami melihatnya kepatuhan syariah. Ketiga, memperbesar
yang perlu ditekankan adalah bagaimana talent pool SDM Syariah. Ia menilai
produk itu dikelola dan dikonsep secara wajib membangun ekosistem SDM yang
syariah,” tegas Rudy. kuat dengan meningkatkan kapasitas
Perusahaan asuransi syariah baik tenaga profesional yang memahami baik
yang jiwa maupun umum, lanjut dia, aspek syariah maupun industri asuransi.
asuransi syariah harusnya dinilai memang perlu mengeluarkan produk “Sedangkan di Prudential Syariah,
berdasarkan pengelolaannya bukan khas syariah, sejalan dengan upaya terdapat tiga strategi pemasaran produk.
semata-mata produknya. pengembangan asuransi syariah. Hal itu Pertama pemasaran berbasis nilai dan
“Produk syariah yang ada di pasaran dikarenakan, pertama, ada keterbatasan kepercayaan. Kedua, inovasi produk
tidak ada salahnya. Cuman memang variasi dan inovasi produk. Sebagian yang sederhana dan terjangkau sehingga
yang menjadi kekhususan itu sendiri besar produk asuransi syariah masih mudah dimengerti dan mudah diakses.
bukan dari produk-produknya tapi cenderung mengikuti pola asuransi Ketiga, memperluas kanal distribusi
bagaimana produk itu dikelola,” kata konvensional yang disyariahkan (Islamic untuk memperluas jangkauan nasabah,”
Ketua Umum AASI, Rudy Kamdani. window). Kedua, kurangnya pemahaman kata Vivin.
Sekarang ini, lanjutnya, memang dan literasi asuransi syariah. Ketiga, Di sisi lain, Presiden Direktur PT
sudah ada sejumlah produk syariah di kebutuhan produk yang lebih terjangkau Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk
pasaran mulai dari asuransi haji, umrah, dan fleksibel. Keempat, keterbatasan (TUGU) atau Tugu Insurance, Tatang
dan lain sebagainya. Namun, dirinya Sumber Daya Insani (SDI). Kelima, Nurhidayat mengungkapkan, sekarang
48 Edisi 214 / 2025 / Th.XX www.stabilitas.id