Page 53 - Stabilitas Edisi 214 Tahun 2025
P. 53
Cash Management System (CMS) yang masih perlu ditingkatkan.
mempermudah nasabah korporasi untuk Perbankan syariah nasional mampu BSI pada akhir 2024,
bertransaksi. mencatatkan kinerja yang positif pada berhasil mencetak laba bersih
“Dari nasabah korporasi tersebut, akhir 2024. Total aset tercatat sebesar mencapai Rp7,01 triliun atau
kami akan memperkuat strategi B2B2C. Rp980,30 triliun atau tumbuh sebesar tumbuh 22,83 persen secara
Dengan pendekatan ini, bank tidak 9,88 persen yoy pada Desember 2024 tahunan (yoy)
hanya memberikan pembiayaan terhadap dengan market share tercatat naik
perusahaan, tetapi juga memperluas menjadi 7,72 persen (Desember 2023:
peluang untuk menjangkau pegawai 7,44 persen). Dari sisi intermediasi, total
dan ekosistem retail yang terdapat pada penyaluran pembiayaan tercatat sebesar
perusahaan tersebut,” ungkap Oney, Rp643,55 triliun atau tumbuh 9,92
pada Januari 2025. persen yoy sejalan dengan pertumbuhan
Sementara itu, Dosen Perbankan industri perbankan nasional.
Syariah Universitas, Ahmad Dahlan Tingkat permodalan bank syariah
Hilma Fanniar Rohman menyebutkan tetap kuat didukung dengan likuiditas Asset (ROA) sebesar 2,04 persen.
salah satu tantangan utama yang yang memadai. Tingkat Capital Plt Kepala Departemen Literasi,
dihadapi perbankan syariah adalah Adequacy Ratio (CAR) tercatat sebesar Inklusi Keuangan, dan Komunikasi OJK
persepsi soal tidak ada perbedaan 25,4 persen dan berada di atas M Ismail Riyadi menegaskan kondisi
signifikan antara bank syariah dan bank ketentuan. Rasio Alat Likuid/Non-Core itu menunjukkan akselerasi bisnis
konvensional. Banyak masyarakat yang Deposit (AL/NCD) dan Alat Likuid/Dana perbankan syariah tetap kuat di tengah
masih meragukan keunggulan bank Pihak Ketiga (AL/DPK) masing-masing dinamika perekonomian domestik dan
syariah, baik dari segi keuntungan sebesar 154,52 persen dan 32,09 persen global. “OJK senantiasa mendukung
finansial maupun dari segi kepatuhan serta masih di atas threshold masing- perkembangan industri perbankan
terhadap prinsip-prinsip syariah. Hal masing sebesar 50 persen dan 10 persen. syariah nas ional dalam rangka
ini diperparah oleh kurangnya edukasi Sedangkan kualitas pembiayaan tetap mewujudkan stabilitas sektor keuangan
dan sosialisasi tentang manfaat dan terjaga dengan rasio NPF Gross berada di yang resilient dan tangguh guna
mekanisme operasional bank syariah. level 2,12 persen dan NPF Nett sebesar mewujudkan pertumbuhan ekonomi
Selain itu, infrastruktur dan teknologi 0,79 persen. Tingkat profitabilitas tetap nasional yang berkelanjutan,” kata Ismail
yang mendukung perbankan syariah juga tumbuh, dengan indikator Return-On- Riyadi, pada Februari 2025.*
www.stabilitas.id Edisi 214 / 2025 / Th.XX 53