Page 57 - Stabilitas Edisi 214 Tahun 2025
P. 57
ekonomi 8 persen pada 2029,” ujarnya.
Wakil Direktur Utama BSI, Bob
T. Ananta, menyatakan bahwa peran
ekonomi syariah telah ditegaskan dalam
Rancangan Akhir Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Nasional (RPJPN)
2025–2045. Dalam dokumen tersebut,
ekonomi syariah diposisikan sebagai
salah satu pilar menuju ekonomi yang
inklusif dan berkelanjutan. “Dalam
Asta Cita, pengembangan ekonomi
syariah menjadi strategi penting untuk
mewujudkan kemandirian ekonomi
nasional yang adil dan makmur,”
katanya.
Bob menambahkan, inklusi keuangan
syariah saat ini masih rendah, sekitar
12,5 persen, yang menjadi tantangan
sekaligus peluang besar. Terdapat pula
masalah konektivitas antara layanan
keuangan syariah (dari sisi supply)
dengan sektor riil ekonomi syariah dan Ternyata masih ada konektivitas antara
industri halal (dari sisi demand).
“Ternyata masih ada konektivitas supply dan demand yang mismatch, antara
antara supply dan demand yang perbankan syariah dan industri halal. Jadi,
mismatch, antara perbankan syariah dis konektivitas dengan sektor riil ekonomi
dan industri halal. Jadi, diskonektivitas
dengan sektor riil ekonomi syariah dan syariah dan industri halal inilah yang
industri halal inilah yang menjadi salah menjadi salah satu tantangan.
satu tantangan,” kata Bob.
Dari sisi supply, BSI menilai bahwa
belum banyak layanan perbankan Bob T. Ananta, Wakil Direktur Utama BSI
syariah yang dapat digunakan oleh
pelaku usaha industri halal. Sementara
dari sisi demand, pelaku usaha syariah
dan industri halal banyak yang belum Keuangan (UU P2SK). prosesnya sudah dekat, satu akan hadir
mengetahui produk serta layanan Ketua Dewan Komisioner OJK, duluan, satu lagi menyusul tidak lama,”
perbankan syariah. “Para pelaku usaha Mahendra Siregar, mengatakan bahwa ujar Mahendra.
yang konteksnya juga sebetulnya secara dua bank tersebut akan memiliki skala Langkah ini mendukung target
lebih dalam dia akan menuju ke syariah, aset yang cukup besar, meskipun belum pemerintah untuk memperluas cakupan
surrounding environment-nya itu juga menyamai BSI yang saat ini memimpin layanan keuangan syariah, yang hingga
menjadi masih suatu tantangan,” kata dengan aset lebih dari Rp 400 triliun. kini masih relatif kecil dibandingkan
Bob. “Kalau kami lihat skalanya belum industri keuangan konvensional.
sebesar BSI, tapi dalam jangka menengah Per Maret 2025, pangsa pasar
Pemain Baru bisa mengarah ke sana. Dalam waktu perbankan syariah baru mencapai 7,4
Sementara itu OJK juga dekat ini ada dua bank,” ujar Mahendra persen dari total aset perbankan nasional.
mengungkapkan bahwa dua bank dalam sebuah diskusi media beberapa Diharapkan kehadiran dua bank baru ini
syariah baru segera hadir sebagai hasil waktu lalu. menjadi motor akselerasi pertumbuhan
pemisahan Unit Usaha Syariah (spin-off) Meski belum menyebutkan nama, industri, mengingat sejak terbentuknya
dari bank konvensional, sebagaimana Mahendra memastikan proses spin- BSI yang nyaris tanpa kompetitor setelah
diamanatkan oleh Undang-Undang off sudah dalam tahap finalisasi. “Saya merger tiga bank syariah milik bank
Pengembangan dan Penguatan Sektor belum bisa sampaikan nama. Tapi BUMN pada 2021.*
www.stabilitas.id Edisi 214 / 2025 / Th.XX 57