Page 14 - Stabilitas Edisi 208 Tahun 2024
P. 14
bisnis melalui peningkatan kualitas manusia, baik pada penerapan
SDM dan internalisasi budaya Key Performance Indicator
perusahaan serta peningkatan (KPI), capacity building yang
teknologi informasi dan digitalisasi berkelanjutan, serta penerapan
bisnis. Keempat, peningkatan strategi anti fraud. Langkah
tata kelola bank melalui sinergis tersebut diharapkan
peningkatan GRC (Good Corporate mampu membentuk SDM Bank
Governance, Risk Management dan NTT yang kompeten, inovatif, dan
Compliance). berintegritas.
Dalam jangka pendek, Apalagi mengingat tiga tahun
realisasi dari rencana strategis terakhir, pengembangan produk
telah dieksekusi oleh manajemen dan aktivitas baru Bank NTT
dalam beberapa pencapaian besar. sangat dominan di bidang TI, maka
Antara lain, keberhasilan Bank kolaborasi dengan Bank DKI juga
NTT bertransformasi menjadi dapat dapat diwujudkan dengan
Bank Devisa. Transformasi pengembangan digitalisasi pada
sebagai Bank Devisa ini sesuai produk dan layanan perbankan.
dengan surat OJK Nomor SR-23/ Sejauh ini, digitalisasi pembayaran
KR.081/2023 Tanggal 1 September di Bank NTT terakomodir melalui
2023. OJK mengizinkan Bank program dan produk unggulan
NTT untuk sudah bisa mulai Bank NTT seperti CMS, Payroll,
melakukan kegiatan usaha dalam Mbizmarket, Siskeudes, Agen
Valuta Asing (Valas) sebagai PT digital Bank NTT, B’Pung Mobile
Bank Pembangunan Daerah Nusa Banking Bank NTT. ‘Khusus untuk
Tenggara Timur. mobile banking, kita bersyukur
Selanjutnya, dalam pemenuhan telah meraih fee base yang dapat
persyaratan modal inti minimal 3 membiayai operasional mobile
triliun di akhir 2024, saat ini Bank banking sendiri,” ungkap Yohanis.
NTT memimpin jalanya proses Dengan berbagai program dan
Kelompok Usaha Bank (KUB) inisiatif, dalam jangka pendek
dengan Bank DKI. “Kami berharap manajemen Bank NTT berharap
proses KUB ini bisa tuntas di sejumlah target dapat tercapai.
Desember nanti. Saat ini kita telah Selain rencana KUB, manajemen
mencapai tahap due diligence,” berharap pertumbuhan setoran
ungkap Yohanis. Adapun simulasi modal minimal 10 persen dari
yang diajukan dalam skema KUB pemerintah Propinsi/kabupaten/
dengan Bank DKI antara lain yang Yohanis meyakini, pembentukan kota. Dukungan modal dapat mendorong
pertama penyertaan modal Rp50 miliar, KUB tentunya tidak hanya bertujuan bisnis bank dengan target pertumbuhan
yang kedua Rp100 miliar, dan yang ketiga sebagai pemenuhan ketentuan modal DPK minimal 4,5 persen, pertumbuhan
Rp150 miliar. inti minimum. KUB dapat menjadi kredit minimal 7,16 persen, serta
Pemenuhan modal inti melalui skema sarana transfer knowledge dan transfer perbaikan dan penurunan rasio NPL
KUB tentunya akan memperkuat modal experience serta membuka peluang bagi menjadi 3.27 persen yang didukung
inti Bank NTT yang sampai dengan posisi Bank NTT untuk bersinergi dengan Bank program penagihan kredit macet dan
September 2024 masih tercatat di bawah DKI, utamanya mengenai peningkatan subrogasi dan hapus buku sebesar 40
Rp3 triliun yaitu sebesar Rp2,4 triliun layanan kepada masyarakat, transformasi persen, dan target BOPO sebesar 87,73
sehingga dapat mendukung realisasi digitalisasi, perbaikan penerapan GCG, persen, sejalan dengan peningkatan
beragam rencana strategis maupun maupun kerjasama lainnya yang dapat transaksi kanal digital/elektronifikasi.
realisasi target bisnis baik dalam strategi meningkatkan efisiensi bagi operasional Manajemen Bank NTT juga menar-
digitalisasi, pengembangan teknologi perbankan. getkan tingkat Kesehatan Bank di level
informasi, penyaluran kredit, dan Dari sisi internal, kolaborasi 2 (SEHAT), dengan Perbaikan Sistem
perbaikan proses bisnis di seluruh lini dapat dilakukan pada proses bisnis Informasi Bank serta Pengembangan
operasional Bank NTT. dan pengembangan sumber daya SDM hard skill dan soft skill.*
14 Edisi 208 / 2024 / Th.XIX www.stabilitas.id