Page 61 - Stabilitas Edisi 208 Tahun 2024
P. 61
saha sektor mikro dan
kecil tidak diragukan lagi
adalah pertahanan terbaik
Uekonomi Indonesia dalam
menghadapi krisis sekejam apapun.
Namun begitu, pembiayaan terhadap
sektor itu tampaknya masih belum
optimal. Selain karena biaya operasional
penyaluran dana ke sektor tersebut yang
tinggi, risiko yang dihadapi bank juga
tidak kecil.
Oleh karena itu, Otoritas Jasa
Keuangan (OJK) berencana menerbitkan
kebijakan terobosan untuk meningkatkan
pembiayaan kepada pebisnis mikro
sekaligus memberi tambahan rasa aman
bagi bank. Otoritas tengah meniapkan
aturan yang akan memberi kemudahan
akses pembiayaan dari bank kepada
usaha mikro kecil dan menengah
(UMKM). Saat ini kebijakan yang akan
ditelurkan dalam aturan OJK itu masih Adapun dalam rancangan POJK untuk
dalam tahap analisis hasil penerimaan
masukan dan tanggapan terhadap draf UMKM ini tidak terdapat kewajiban bagi
RPOJK dari stakeholder dan masyarakat. LJK lembaga jasa keuangan untuk memiliki
Terdapat beberapa hal baru yang porsi kredit UMKM sebesar 30 persen dari
diatur dalam rancangan ketentuan ini.
Di antaranya mengenai penyusunan total kredit.
skema khusus pembiayaan UMKM,
pemanfaatan dukungan perangkat
penilaian kredit atau credit scoring, serta Dian Ediana Rae, Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK
evaluasi terhadap margin pembiayaan
UMKM. Selain itu, diatur pula kewajiban
bagi Lembaga Jasa Keuangan (LJK)
untuk melakukan edukasi dan literasi ke usaha mikro ini lebih sensitif terhadap Angka itu sudah menurun dibandingkan
keuangan bagi pelaku UMKM, serta perubahan kondisi ekonomi dan daya dengan Mei 2024 yang sebesar 4,27
pengembangan kompetensi SDM internal beli masyakarat. persen, meskipun masih tergolong
LJK guna mendukung pemberian akses Dalam dua tahun terakhir segmen meningkat secara tahun ke tahun (yoy).
pembiayaan UMKM. ini memang tengah memulihkan “Hal ini mengindikasikan bahwa ke
“Adapun dalam rancangan POJK diri karena sempat melambat akibat depannya kualitas kredit UMKM akan
untuk UMKM ini tidak terdapat pandemi Covid-19 yang menyebabkan tetap terjaga bahkan membaik, tentunya
kewajiban bagi LJK untuk memiliki kredit macetnya (nonperforming loan/ dengan dukungan dari berbagai pihak,”
porsi kredit UMKM sebesar 30 persen NPL) meningkat. “Namun demikian, kata Dian.
dari total kredit,” kata Kepala Eksekutif peningkatan NPL pada kredit UMKM Sementara itu, PT Bank Amar
Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana telah dapat diprediksi sebelumnya dan Indonesia Tbk (AMAR) atau salah satu
Rae, Agustus 2024. sudah dimitigasi oleh bank melalui bank yang fokus ke UMKM mencatat
Penyaluran kredit sektor mikro pembentukan cadangan yang cukup, total penyaluran kredit sepanjang kuartal
sejatinya memberikan keuntungan sehingga tingkat rasio NPL UMKM masih pertama mencapai Rp2,74 triliun yang
maksimal bagi bank namun karena tergolong dalam acceptable level,” kata mana 52 persennya ditujukan kepada
tingginya biaya dan risiko yang dihadapi Dian. pengusaha mikro dan kecil.
membuat bank sangat selektif dalam Tingkat NPL gross sektor ini pada Presiden Direktur Amar Bank
menjalankannya. Selain itu, pembiayaan Juni 2024 tercatat sebesar 4,04 persen. Vishal Tulsian menegaskan pihaknya
www.stabilitas.id Edisi 208 / 2024 / Th.XIX 61