Page 59 - Stabilitas Edisi 208 Tahun 2024
P. 59
Sekarang saja beli motor sudah kena
pajak, jalanan yang dilalui juga pajak,
masak kendaraannya juga dibebani
asuransi,” kata Muhaimin.
Dirinya meminta OJK untuk tidak
gegabah dalam membuat kebijakan.
Jika memang perlu pemasukan, dirinya
meminta OJK untuk menggunakan cara
yang kreatif, dan tidak membebani
masyarakat dengan asuransi. Oleh
karenanya, ia berharap pemerintah dan
OJK meninjau ulang rencana tersebut.
Alih-alih membebani masyarakat dengan
asuransi kendaran bermotor dengan
pihak lain, menurutnya, pemerintah
lebih baik mengoptimalkan asuransi Jasa
Raharja yang sudah ada.
“Kita kan sudah punya Jasa Raharja.
Kenapa tidak pakai itu saja. Saya kira
ketimbang pakai skema asuransi baru
dan menggunakan kelembagaan baru,
mending itu (Jasa Raharja) dioptimalkan,” Ya (pemberlakukan asuransi wajib
tegasnya.
OJK mencatat premi kendaraan ranmor) tentu akan memberatkan.
bermotor meningkat sebanyak 5,36 Sekarang saja beli motor sudah kena pajak,
persen secara tahunan pada Mei 2024. jalanan yang dilalui juga pajak, masak
Peningkatan itu dapat terjadi di tengah
penurunan penjualan kendaraan kendaraannya juga dibebani asuransi.
domestik sekitar 13,29 persen. Ogi
Prastomiyono menjelaskan, per Mei
2024, premi kendaraan bermotor Abdul Muhaimin Iskandar, Wakil Ketua DPR RI
mencapai Rp9,39 triliun. Secara umum,
premi kendaraan bermotor tidak
hanya bersumber dari asuransi atas
kendaraan baru, namun juga asuransi
atas kepemilikan kendaraan yang sudah
berjalan.
OJK mendorong perusahaan asuransi
untuk berinovasi dan mendiversifikasi Mengutip data OJK, aset industri asuransi umum dan reasuransi tumbuh
penawaran produk mereka guna asuransi di Mei 2024 mencapai 16,94 persen yoy dengan nilai sebesar
mengurangi ketergantungan pada Rp1.120,57 triliun atau naik 1,30 persen Rp63,89 triliun.
asuransi kendaraan bermotor. Kondisi yoy dari posisi yang sama di tahun “Dengan kebijakan dan langkah
itu dapat mencakup promosi asuransi sebelumnya yaitu Rp1.106,23 triliun. penegakan hukum yang dilakukan,
berbasis penggunaan, telematika, Dari sisi asuransi komersial, total aset serta senantiasa bersinergi dengan
atau jenis produk asuransi lain yang mencapai Rp900,99 triliun atau naik pemerintah, Bank Indonesia (BI), LPS,
memenuhi kebutuhan dan perilaku 2,10 persen yoy. Sedangkan kinerja dan industri keuangan, maupun asosiasi
konsumen yang berubah. Terkait asuransi komersial berupa akumulasi pelaku usaha, OJK optimistis sektor jasa
kendaraan listrik, OJK terus mendukung pendapatan premi mencapai Rp137,40 keuangan dapat terjaga stabil di tengah
industri untuk dapat mengembangkan triliun, atau naik 8,59 persen yoy, yang ketidakpastian global yang masih tinggi,”
asuransi dimaksud agar bisa lebih luas terdiri dari premi asuransi jiwa yang pungkas Kepala Departemen Literasi,
lagi seiring dukungan OJK terhadap tumbuh sebesar 2,23 persen yoy dengan Inklusi Keuangan, dan Komunikasi OJK
inisiatif sustainable finance. nilai sebesar Rp73,51 triliun, dan premi Aman Santosa.*
www.stabilitas.id Edisi 208 / 2024 / Th.XIX 59