Page 55 - Stabilitas Edisi 208 Tahun 2024
P. 55

Hal itu lantaran perekrutan agen asuransi
          atau kumpulan agen mendasarkan
          pembayarannya pada jumlah nasabah
          yang dimiliki dan bukan dari sisi
          ekspertis terhadap agen asuransi yang
          bersangkutan. Menurut Iwan dari OJK
          seharusnya agen yang bersangkutan
          dinilai berdasarkan ekspertise dan bukan
          dilihat dari jumlah nasabah.
            Pasalnya jumlah nasabah sebenarnya
          merupakan nasabah dari perusahaan
          asuransi. Kondisi ini yang membuat OJK
          memutuskan untuk mengatur tentang
          perekrutan agen asuransi. “Jadi kita juga
          akan mengatur bagaimana cara supaya
          perusahaan asuransi ketika merekrut                                     Otoritas sedang
          agen ini benar-benar merekrut agen   Rp63,89 triliun.                   mengupayakan dan
          dengan kompetensi yang memadai. Ini   Kemudian, secara umum permodalan   mempersiapkan beberapa
          sedang kita siapkan,” ucap Iwan.  di industri asuransi komersial tetap   peraturan terutama mengenai
            Mengutip data OJK, aset industri   solid dengan industri asuransi jiwa dan   SDM di industri perusahaan
          asuransi di Mei 2024 mencapai     asuransi umum mencatatkan Risk Based   asuransi dan reasuransi.
          Rp1.120,57 triliun atau naik 1,30 persen   Capital (RBC) masing-masing sebesar
          dibandingkan posisi yang sama di tahun   441,93 persen dan 326,66 persen, jauh
          sebelumnya yaitu Rp1.106,23 triliun.   di atas threshold sebesar 120 persen.
          Dari sisi asuransi komersial, total aset   “Dengan kebijakan dan langkah
          mencapai Rp900,99 triliun atau naik   penegakan hukum yang dilakukan,
          2,10 persen yoy. Sedangkan kinerja   serta senantiasa bersinergi dengan
          asuransi komersial berupa akumulasi   pemerintah, Bank Indonesia (BI), LPS,
          pendapatan premi mencapai Rp137,40   dan industri keuangan, maupun asosiasi
          triliun, atau naik 8,59 persen yoy, yang   pelaku usaha, OJK optimistis sektor jasa
          terdiri dari premi asuransi jiwa yang   keuangan dapat terjaga stabil di tengah
          tumbuh sebesar 2,23 persen yoy dengan   ketidakpastian global yang masih tinggi,”
          nilai sebesar Rp73,51 triliun, dan premi   pungkas Kepala Departemen Literasi,
          asuransi umum dan reasuransi tumbuh   Inklusi Keuangan, dan Komunikasi OJK
          16,94 persen yoy dengan nilai sebesar   Aman Santosa.*


                                                                              www.stabilitas.id   Edisi 208 / 2024 / Th.XIX 55
   50   51   52   53   54   55   56   57   58   59   60