Page 51 - Stabilitas Edisi 208 Tahun 2024
P. 51

atau mencapai Rp7,1 triliun dari total
          pinjaman perusahaan. Sementara
          pendanaan lainnya, sebesar 24
          persen dari fasilitas joint financing
          yang mencapai senilai Rp2,7 triliun.
          Kemudian dari pendanaan sukuk dan
          sindikasi sebesar Rp1,3 triliun atau
          mencapai 12 persen dari total pinjaman
          perusahaan.
            Adapun pendanaan CNAF dari bank
          ini, pada Juli 2024 tercatat meningkat
          sebesar 69 persen jika dibandingkan
          dengan periode yang sama tahun sebe-
          lumnya yang hanya sebesar Rp4,2 triliun.
            Ristiawan mengungkapkan strategi
          CNAF dalam pendanaan adalah
          mendapatkan pinjaman dengan margin
          yang kompetitif dan stabil baik dalam
          bentuk pinjaman jangka pendek,
          pembiayaan bersama (joint financing)
          dan pricing atas penerbitan sukuk yang
          murah.                                       Selain pendanaan dari nonbank, MUF juga
            Dengan kestabilan sumber                   fokus pada skema pembiayaan bersama
          pendanaan, CNAF dapat memberikan
          suku bunga pembiayaan ke nasabah             atau joint financing dengan Bank Mandiri
          yang sesuai dengan nilai yang cukup          sebagai induk perusahaan dan juga Bank
          kompetitif dan berbasis risiko (risk based   Syariah Indonesia (BSI).
          pricing). Dengan demikian, bisnis CNAF
          tetap terjaga dengan baik yaitu portofolio
          yang tetap tumbuh dengan sehat dan           Stanley Setia Atmadja, Direktur Utama MUF
          menguntungkan.
            Sumber pendanaan PT Mandiri
          Utama Finance (MUF) juga masih berasal
          dari lembaga keuangan bank. Meskipun   pembiayaan di MUF dengan komposisi   pendanaan dari instrumen keuangan
          tidak menyebut nilanya, pendanaan dari   di kisaran 60 persen-70 persen dari   lainnya seperti dari penawaran umum
          bank ini mendominasi sebesar 95 persen   jumlah nilai pembiayaan yang disalurkan   berkelanjutan obligasi yang dimiliki
          dari total pinjaman perusahaan.   oleh perusahaan.                   perusahaan.
            Direktur Utama MUF Stanley Setia   Adapun MUF juga telah menerapkan   Direktur Keuangan WOM Finance
          Atmadja mengatakan, selain dari bank,   strategi untuk memastikan ketersediaan   Cincin Lisa mengatakan, saat ini
          pendanaan perusahaan diperoleh dari   dana hingga akhir 2024 adalah   WOM Finance bekerja sama dengan
          lembaga keuangan non-bank yang    optimalisasi sumber pendanaan      berbagai bank terkait dengan pendanaan
          memiliki persentase 5 persen atau   internal melalui peningkatan arus kas   perusahaan. Pendanaan perusahaan juga
          sisanya. “Selain pendanaan tersebut,   operasional dan pengelolaan modal kerja   didukung oleh induk perusahaan yaitu
          MUF juga fokus pada skema pembiayaan   yang efektif. “Dengan menekan biaya   Bank Maybank Indonesia.
          bersama atau joint financing dengan   operasional, meningkatkan pendapatan,   “Hingga saat ini, pinjaman
          Bank Mandiri sebagai induk perusahaan   dan mengoptimalkan penagihan piutang,   perbankan masih mendominasi struktur
          dan juga Bank Syariah Indonesia (BSI),”   diharapkan likuiditas perusahaan   pendanaan perusahaan, namun
          kata Stanley.                     memadai,” tuturnya.                perusahaan tetap melihat kondisi pasar
            Secara komposisi, skema joint      Meskipun masih memanfaatkan     untuk menentukan strategi pendanaan
          financing merupakan sumber        pendanaan dari perbankan, PT Wahana   yang tepat bagi perusahaan untuk
          pendanaan utama yang menjadi mesin   Ottomitra Multiartha Tbk (WOM   memperoleh sumber pendanaan yang
          untuk mendorong pertumbuhan nilai   Finance) tengah mencari sumber   paling efisien,” kata Cincin.*


                                                                              www.stabilitas.id   Edisi 208 / 2024 / Th.XIX 51
   46   47   48   49   50   51   52   53   54   55   56