Page 46 - Stabilitas Edisi 208 Tahun 2024
P. 46
Kemang
From
PK GCG untuk industri perbankan di Indonesia sejak tahun Bank dengan kategori BUKU 4 diasumsikan memiliki kinerja
2007 - 2022 memiliki rata-rata sebesar 2,02 atau predikat BAIK. tata kelola yang lebih baik. Jika dilihat secara, sejak tahun 2007,
Apabila dilihat dari jenis kepemilikannya, maka mayoritas bank bank dengan modal yang besar cenderung memiliki PK GCG
sudah cukup baik dengan rata-rata PK GCG nya dibawah industri. yang baik pula. Sebaliknya, bank dengan kategori BUKU 1, secara
Hanya PK GCG milik BPD yang secara rata-rata 15 tahun terakhir umum memiliki PK GCG yang cukup tinggi.
masih di atas PK GCG industri yaitu PK 2,26. Sementara untuk Sama seperti analisis sebelumnya, sejak pengalihan
kinerja GCG terbaik adalah bank kategori BUMN yang memiliki pengawasan bank ke OJK akhir tahun 2013, nampak pada tahun
rata-rata PK GCG 1,52. Hal ini menunjukan bahwa performa 2014. Tren PK GCG per BUKU mengalami konvergen ke PK 2.
pelaksanaan GCG untuk perbankan di Indonesia sudah baik. Dengan data ini, dapat diambil kesimpulan sementara, untuk
Kegiatan bisnis yang dilakukan telah dijalankan sesuai dengan meningkatkan tata kelola bank, maka salah satu upaya yang
tata kelola perusahaan yang baik. dapat dilakukan bank adalah dengan meningkatkan kapasitas
modal intinya.
Faktor Berpengaruh
Hasil penelitian dengan menggunakan metode regresi
logistik ordinal menunjukan bahwa dari 11 indikator yang
menjadi alat pengukuran indeks PK GCG, tidak semua indikator
memberikan pengaruh yang signifikan terhadap nilai PK nya. Dari
beberapa jenis bank yang diteliti menunjukan, pertama, pada
kelompok BPD terdapat 9 indikator dari 11 indikator memberikan
pengaruh yang signifikan. Indikator yang tidak memberikan
Jika dilihat dari tren PK GCG industri perbankan, maka sejak pengaruh adalah Penerapan Fungsi Audit Ekstern dan Penerapan
tahun 2007 sampai 2014 terlihat disparitas nilai komposit yang Manajemen Risiko termasuk Sistem Pengendalian Intern.
cukup lebar. Bank BPD memiliki posisi PK GCG yang paling tinggi Adapun tiga Indikator yang memberikan pengaruh paling
di antara jenis bank lainnya. Sedangkan PK GCG jenis Bank BUMN siginifikan adalah, Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab
memiliki posisi yang terendah atau paling baik. Direksi, Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab dewan Komisaris,
Bisa diartikan bahwa praktik GCG di bank-bank daerah perlu dan Kelengkapan dan pelaksanaan tugas Komite.
mendapat perhatian lebih. Sementara bank lainnya memiliki Meski masih ada enam indikator lain yang juga
posisi di pertengahan antara PK GCG 1,7 s.d 2,1. mempengaruhi, namun dengan fokus terhadap tiga indikator
Meski demikian, tren perbaikan kinerja GCG jenis Bank BPD tersebut dapat secara signifikan meningkatkan indeks kinerja GCG
mulai nampak pada tahun 2014 s.d 2022. Sejak pengawasan BPD. Sedangkan faktor yang tidak berpengaruh dapat berjalan
perbankan dialihkan dari Bank Indonesia ke Otoritas Jasa seperti biasanya.
Keuangan (OJK) pada 31 Desember 2013, tren PK GCG industri Kelompok kedua adalah BUSN. Dalm riset ditemukan bahwa
mengalami konvergen ke PK GCG 2 untuk semua jenis Bank. terdapat 6 indikator dari 11 indikator memberikan pengaruh yang
signifikan. Tiga peringkat teratas yang indikatornya memberikan
pengaruh siginifikan adalah Pelaksanaan tugas dan tanggung
jawab Direksi, Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab dewan
Komisaris, Transparansi kondisi keuangan dan non keuangan
bank, laporan pelaksanaan tata kelola dan pelaporan internal.
Jika BUSN ingin meningkatkan kinerja tata kelola yang baik,
dapat memfokuskan pada tiga indikator di atas yang berpengaruh
secara signifikan tersebut di atas. Meski demikian tiga faktor
lainnya seperti fungsi komite, audit ekstern, dan perencanaan
strategis juga tidak kalah penting untuk dioptimalkan kembali.
Hingga 2021, pengelompokan bank umum didasarkan pada Sementara faktor yang tidak berpengaruh dapat berjalan seperti
Kegiatan Usaha (BUKU) yang disesuaikan dengan Modal Inti yang biasanya.
dimiliki. Pengelompokannya sebagai berikut. BUKU 1 adalah Kelompok ketiga, adalah bank syariah. Dalam riset ini,
bank-bank dengan modal inti di atas Rp1 triliun, BUKU 2 adalah terdapat 2 indikator dari 11 indikator memberikan pengaruh
kelompok bank dengan modal antara Rp1 triliun hingga Rp5 yang signifikan. Indikator yang memberikan pengaruh siginifikan
triliun. Selanjutnya adalah BUKU 3, dengan modal inti di kisaran adalah, Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi, dan
Rp5 triliun hingga Rp30 triliun, dan BUKU 4, adalah bank-bank Transparansi kondisi keuangan dan non keuangan bank, laporan
dengan Modal Inti di atas Rp30 triliun. pelaksanaan tata kelola dan pelaporan internal
46 Edisi 208 / 2024 / Th.XIX www.stabilitas.id