Page 12 - Stabilitas Edisi 213 Tahun 2025
P. 12
kebijakan yang ditempuhnya sangat unik public dan menyelenggarakan usaha
dan berada di luar praktik konvensional. yang bermanfaat bagi masyarakat secara
Lembaga yang di luar negeri disebut luas. Berbeda dengan persero, yang
Soverign Wealth Fund, memang didirikan juga merupakan BUMN dengan modal
mengikuti kisah sukses lembaga yang dimiliki negara, tetapi terbagi atas saham,
sama di Singapura, Norwegia, atau Qatar, Perum memiliki tujuan utama untuk
bahkan China. memberikan pelayanan public, bukan
Andry Satrio Nugroho, Kepala hanya mencari keuntungan.
Pusat Industri Perdagangan dan “Nah saya mendengar bahwa Perum
Investasi Indef mengatakan kehadiran kemungkinan besar juga akan dilakukan
Danantara akan mengubah keberadaan pembenahan. Tetapi arahnya adalah
Kementerian BUMN dalam menaungi membuat agar Perum itu bisa atau
perusahaan-perusahaan negara. “Jadi sanggup masuk ke dalam Danantara. Jadi
yang saya bisa katakan ya memang arahnya akan dibuat menjadi persero,
idealnya (keberadaan Danantara-red) gitu,” ujar Andry.
menggantikan peran dari Kementerian Dengan kondisi tersebut dia
BUMN itu sendiri ya. Tetapi dalam hal khawatir, alih-alih menjadi agen
ini memang berkaca kepada inisiasi awal, pembangunan, BUMN akan difokuskan
saya melihatnya harusnya Kementerian untuk mencari keuntungan agar bisa
BUMN itu bergerak sebagai regulator memberikan dividen lebih besar lagi.
dan Danantara itu sebagai operator,” Selain itu, dengan adanya aturan
Andry Satrio Nugroho, jelas dia kepada Stabilitas. “Tetapi Inbreng terkait Danantara, tidak
Peneliti Indef sepertinya dalam perjalanannya hanya membuat posisi Danantara bisa
Danantara ini bergerak menjadi dua mengkapitalisasi aset dan dividen
Nah saya entitas baik itu operasional maupun BUMN selayaknya SWF, tetapi juga
regulator.”
bertindak seperti superholding yang
mendengar Di sisi lain, dan ini yang harus mengatur operasional perusahaan-
bahwa Perum diwaspadai, ada risiko praktik moral perusahaan pelat merah tersebut.
Inbreng adalah transaksi yang
kemungkinan besar hazard dari keberadaan Danantara yang memasukkan aset non tunai seperti
bisa mengancam keberadaan BUMN
juga akan dilakukan secara keseluruhan. Berdasarkan tanah dari para pemegang saham untuk
pembenahan. Tetapi pernyataan dari otoritas keuangan terkait dijadikan modal perusahaan. Skema ini
menjadikan Danantara berperan ganda
Danantara, lembaga ini dinilai bisa
arahnya adalah bergerak menjadi semacam penyedia sebagai pemilik aset sekaligus operator.
membuat agar likuiditas bagi pasar modal Indonesia. “Hal ini membuka celah besar terhadap
Menurut Andry, hal itu justru
konflik kepentingan, terutama ketika
Perum itu bisa atau akan membawa ancaman bagi pasar BUMN sehat harus mensubsidi BUMN
sanggup masuk ke modal. “Jadi ini menurut saya salah yang kurang dan tidak sehat di masa yang
satu risiko moral hazard yang baru
akan datang,” ujarnya.
dalam Danantara. gitu ya. Karena emiten yang memang Andry mencatat bahwa banyak
Jadi arahnya akan sebetulnya harus bertanggung jawab atas BUMN yang selama ini menjadi
penyumbang dividen terbesar kepada
kinerja keuangannya sendiri nantinya
dibuat menjadi akan bergantung kepada intervensi negara seperti PT Bank Rakyat
persero, gitu. Danantara,” imbuh dia. Indonesia, PT Bank Mandiri, PT
Selain itu, ada kemungkinan lain
Pertamina, dan PT Telkom Indonesia,
yang bisa terjadi pada pengeloaan berpotensi kehilangan otonomi
perusahaan negara. Saat ini Kementerian keuangannya karena harus ikut
masih menaungi perusahaan umum menanggung beban BUMN lain. Selain
(Perum). Ini adalah bentuk perusahaan itu, ada risiko lain yaitu risiko kegagalan
yang seluruh modalnya dimiliki negara karena institusi yang terlalu besar,
dan tidak terbagi atas saham. Perum namun terlalu kompleks untuk diawasi
didirikan untuk memberikan pelayanan secara efektif. *
12 Edisi 213 / 2025 / Th.XX www.stabilitas.id