Page 31 - Stabilitas Edisi 213 Tahun 2025
P. 31
Pelaku Usaha Jasa Keuangan,
Edukasi, dan Perlindungan Konsumen
OJK Friderica Widyasari Dewi
mengungkapkan bahwa pada 2025
ancaman masih akan terkait fraud
eksternal. Pasalnya penggunaan
teknologi makin marak di tengah
masyarakat yang masih perlu di edukasi
mengenai pentingnya kerahasiaan dan
keamanan data.
“Oleh karena itu, diimbau kepada
konsumen dan masyarakat untuk
senantiasa memahami dan menerapkan
akan pentingnya menjaga kerahasiaan
dan keamanan data-data pribadinya
tersebut,” kata Friderica, Januari 2025.
Tidak hanya itu, perempuan yang
akrab disapa Kiki itu menambahkan,
diprediksi masih terdapat penipuan
terkait penawaran investasi yang akan
hadir di 2025. Hal itu dengan modus-
modus dan jenis yang berbeda karena OJK terus melakukan monitoring
modus penipuan terus berkembang.
Berangkat dari kondisi itu, ia meminta terhadap proses likuidasi yang masih
agar masyarakat harus selalu waspada berlangsung. Terkait dengan penanganan
dan memastikan legalitas, validitas dari dugaan tindakan pidana yang terjadi,
setiap penawaran yang ada atau selalu
ingat 2L yakni Legal dan Logis dan juga OJK terus melakukan koordinasi dengan
bisa kontak ke kontak 157. Bareskrim Polri.
Selain itu, masih kata Friderica,
masyarakat juga harus dapat menilai
penawaran investasi yang disampaikan Ogi Prastomiyono,
oleh sebuah institusi apakah wajar atau KEP Perasuransian, Penjaminan dan Dana Pensiun OJK
tidak. Masyarakat, lanjutnya, diimbau
pula untuk memperhatikan informasi dan
klausula dalam perjanjian baku maupun
dokumen transaksi keuangan terkait
produk keuangan yang akan digunakan. Regulator terus melakukan berbagai informasi lebih detail mengenai
“Masyarakat juga dapat menggunakan upaya untuk mendorong penyelesaian enam perusahaan yang berada dalam
haknya untuk mendapatkan penjelasan permasalahan pada lembaga jasa pengawasan OJK itu.
sebelum memutuskan untuk keuangan. “Melalui pengawasan khusus Diakui OJK bahwa pihaknya
menggunakan produk dan/atau layanan yang sampai dengan 25 Februari 2025 memiliki beberapa Pekerjaan Rumah
keuangan,” kata Friderica. terdapat 6 perusahaan asuransi dan (PR) yang harus dituntaskan terkait
Di kesempatan lain, OJK reasuransi,” ucap Ogi dalam konferensi dengan masala yang membelit industri
membeberkan sedikitnya ada enam pers hasil Rapat Dewan Komisioner asuransi. OJK masih menangani proses
perusahaan asuransi yang tengah berada Bulanan (RDKB) Februari 2025 yang penyelesaian masalah PT Asuransi Jiwa
dalam pengawasan khusus. Kepala digelar secara virtual Maret lalu. Adisarana Wanaartha atau Wanaartha
Eksekutif Pengawas Perasuransian, Ogi menjelaskan, pengawasan Life.
Penjaminan dan Dana Pensiun OJK khusus ini bertujuan agar perusahaan “OJK terus melakukan monitoring
Ogi Prastomiyono menyebut keenam dapat memperbaiki kondisi keuangannya terhadap proses likuidasi yang masih
perusahaan tersebut memiliki masalah untuk kepentingan pemegang polis. berlangsung. Terkait dengan penanganan
keuangan. Kendati demikian, dia tak memberikan dugaan tindakan pidana yang terjadi,
www.stabilitas.id Edisi 213 / 2025 / Th.XX 31