Page 35 - Stabilitas Edisi 213 Tahun 2025
P. 35

espons cepat otoritas bursa
                 patut diacungi jempol dalam
                 hal ini. Ketika pasar modal
          Rlimbung diterpa dampak
          kebijakan ekonomi global, regulator
          bergerak lugas dengan menerbitkan
          aturan di luar kebiasaan.
            Ya, pada April lalu, menyikapi
          fluktuasi tajam yang sempat
          mengguncang indeks saham, Otoritas
          Jasa Keuangan (OJK) mengizinkan
          perusahaan terbuka untuk melakukan
          pembelian kembali saham (buyback)
          tanpa melalui Rapat Umum Pemegang
          Saham (RUPS). Langkah ini diambil
          untuk meredam  kekhawatiran investor
          akan dampak lanjutan dari penurunan
          Indeks Harga Saham Lanjutan (IHSG).
            Kendati kebijakan responsif ini
          dinilai cukup membantu emiten
          dalam menyelamatkan nilai saham,
          namun masih ada perdebatan akan              Proses buyback tetap disampaikan ke
          efektivitasnya terhadap IHSG dan potensi
          adanya manipulasi akibat kebijakan           OJK dan BEI. Jadi walaupun tidak perlu
          tersebut.                                    persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham
            Kepala Eksekutif Pengawas Pasar            (RUPS), dokumen perhitungan dan rincian
          Modal, Keuangan Derivatif, dan
          Bursa Karbon OJK, Inarno Djajadi,            tetap diterima regulator.
          menyampaikan bahwa hingga 9 April
          2025, sebanyak 21 emiten telah
          menyatakan niatnya melakukan buyback         Iman Rachman, Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI)
          tanpa RUPS. Dana yang disiapkan terkait
          rencana itu mencapai hampir Rp15
          triliun. Dari jumlah tersebut, 15 emiten
          telah merealisasikan pembelian saham   signifikan untuk memenuhi kewajiban   kepanikan, tetapi juga meningkatkan
          dengan total nilai Rp429,72 miliar.   yang akan jatuh tempo. Kedua,   kepercayaan investor terhadap ketahanan
          “Kami terus memantau perkembangan   menggunakan dana internal emiten.   pasar modal nasional.
          pasar untuk merespons secara cepat dan   Ketiga, bukan merupakan dana hasil   Menanggapi hal ini, Direktur
          tepat setiap gejolak yang terjadi,” ujar   penawaran umum dan bukan merupakan   Utama Bursa Efek Indonesia (BEI), Iman
          Inarno dalam konferensi pers di Jakarta,   dana yang berasal dari pinjaman dan/  Rachman, memastikan bahwa kebijakan
          April lalu.                       atau utang dalam bentuk apapun.    ini tidak membuka celah manipulasi oleh
            Dasar hukum kebijakan ini tercantum   Emiten yang sahamnya dicatatkan   emiten. Ia menegaskan bahwa buyback
          dalam Pasal 7 POJK Nomor 13 Tahun   pada BEI dilarang membeli kembali   tetap dilakukan oleh perusahaan
          2023. Aturan tersebut mengatur bahwa   sahamnya, jika akan mengakibatkan   terhadap sahamnya sendiri, dan hasilnya
          buyback tanpa RUPS dimungkinkan   berkurangnya jumlah saham pada suatu   wajib dilaporkan dalam RUPS tahunan
          saat pasar berada dalam kondisi sangat   tingkat tertentu yang dapat mengurangi   sebagai bentuk transparansi. “Proses
          fluktuatif. Namun demikian, prosesnya   secara signifikan likuiditas saham.   buyback tetap disampaikan ke OJK
          tetap harus mengikuti ketentuan teknis   Penetapan kondisi pasar yang dinilai   dan BEI. Jadi walaupun tidak perlu
          dalam POJK Nomor 29 Tahun 2023.   sangat bergejolak berlaku selama enam   persetujuan RUPS, dokumen perhitungan
            Adapun ketentuan tersebut       bulan sejak terbitnya surat resmi OJK   dan rincian tetap diterima regulator,”
          adalah pertama, tidak mempengaruhi   tertanggal 18 Maret 2025. OJK berharap   kata Iman.
          kemampuan keuangan emiten secara   kebijakan ini tidak hanya meredam    Iman juga menambahkan bahwa


                                                                              www.stabilitas.id   Edisi 213 / 2025 / Th.XX 35
   30   31   32   33   34   35   36   37   38   39   40