Page 37 - Stabilitas Edisi 213 Tahun 2025
P. 37

tapi pergerakan sahamnya di bawah fair
          valued (nilai wajar),” jelasnya.
            Di sisi lain, Head Online Trading
          BCA Sekuritas Achmad Yaki menyebut,
          kebijakan ini sebenarnya sudah pernah
          diluncurkan OJK di awal Maret 2020
          atau waktu awal terjadinya pandemi
          Covid-19. “Jadi bukan hal yang baru
          juga, namun memang kebijakan ini
          mampu membuat IHSG rebound cukup
          besar dari posisi terendah di 3.911,” kata
          Yaki.
            Sementara itu, saham-saham
          berkapitalisasi besar dan saham bank
          besar dinilai Yaki masih menarik untuk
          diakumulasi. Sentimennya karena IHSG
          butuh saham-saham yang memiliki bobot
          besar untuk naik.

          Efek Sesaat
            Indeks saham yang sempat anjlok
          hingga 7,1 persen memaksa BEI
          memberlakukan trading halt. Setelahnya,
          OJK mengumumkan kebijakan buyback
          tanpa RUPS, yang langsung direspons
          positif pasar. IHSG berhasil rebound
          sekitar 1 persen.
            Namun, efektivitas kebijakan ini tetap   tujuan strategisnya.
          menjadi perdebatan. Penelitian akademis   Di balik respons cepat OJK, realitas   Kebijakan buyback tanpa rapat
          sebelumnya menunjukkan bahwa      yang mencuat adalah kerentanan pasar   tidak sepenuhnya bebas risiko.
          pengumuman buyback tanpa RUPS     modal Indonesia terhadap guncangan.   Perusahaan bisa diuntungkan
          tidak selalu berdampak signifikan pada   Fleksibilitas memang penting, tetapi   karena dapat membeli saham
          return saham atau volume perdagangan.   pengawasan dan evaluasi berkala jauh   dengan harga rendah, namun
          Beberapa kajian bahkan menyimpulkan   lebih krusial.                    investor ritel berpotensi
          bahwa buyback hanya memberikan efek   Buyback hanyalah salah satu       dirugikan.
          psikologis sesaat.                instrumen. Untuk menjaga ketahanan
            Kebijakan ini juga memunculkan   jangka panjang, perlu strategi
          kekhawatiran akan potensi         menyeluruh: mulai dari edukasi investor,
          penyalahgunaan. Tanpa RUPS, buyback   penguatan regulasi, peningkatan kualitas
          bisa saja digunakan sebagai alat   emiten, hingga memperbaiki infrastruktur
          kepentingan segelintir pihak, terutama   pasar.
          pemegang saham mayoritas. Hal ini bisa   Kebijakan ini menjadi cermin
          menyingkirkan kepentingan investor   bagaimana respons regulator bisa
          ritel dan mengaburkan mekanisme   mempengaruhi psikologi pasar dalam
          pengambilan keputusan kolektif.   waktu singkat. Tapi ke depan, tantangan
            Oleh karena itu, beberapa langkah   sesungguhnya adalah memastikan
          korektif disarankan. OJK sebaiknya   bahwa setiap langkah reformasi benar-
          menetapkan batasan maksimal       benar berpihak pada stabilitas sistem
          buyback tanpa RUPS dan mewajibkan   dan perlindungan semua pelaku pasar,
          keterbukaan informasi secara      bukan hanya mereka yang memiliki
          menyeluruh, termasuk jumlah saham   akses terhadap pusat pengambilan
          yang dibeli, dana yang digunakan, dan   keputusan.*


                                                                              www.stabilitas.id   Edisi 213 / 2025 / Th.XX 37
   32   33   34   35   36   37   38   39   40   41   42