Page 39 - Stabilitas Edisi 213 Tahun 2025
P. 39

oleh dibilang tahun ini akan
                 menjadi era dimulainya
                 hubungan baru antara
          Bperusahaan asuransi dan
          nasabahnya. Awal tahun ini Mahkamah
          Konstitusi telah memutuskan bahwa
          perusahaan asuransi di Tanah Air tidak
          bisa lagi membatalkan klaim asuransi
          secara sepihak kepada nasabah. Tidak
          cuma itu relasi penanggung dan
          tertanggung yang berubah, proses bisnis
          industri asuransi juga akan terpengaruh.
            Pada Januari 2025, MK menggelar
          sidang Pengucapan Putusan Nomor 83/
          PUU-XXII/2024 dalam perkara Pengujian
          Materiil Kitab Undang-Undang Hukum
          Dagang (KUHD) yang dimohonkan oleh
          Maribati Duha. Dalam Amar Putusannya,
          Mahkamah menyatakan bahwa norma
          Pasal 251 KUHD yang dimohonkan oleh
          Pemohon inkonstitusional bersyarat.
            Otoritas Jasa Keuangan (OJK)               Hal ini dimaksudkan untuk menciptakan
          menjelaskan ketentuan Pasal 251
          KUHD dibuat karena perjanjian asuransi       keseimbangan antara tertanggung dan
          memerlukan kejujuran atau itikad baik        penanggung dalam kontrak asuransi, di
          dari para pihak dalam proses terjadinya      mana informasi asimetri (ketimpangan
          perjanjian asuransi selama masa
          perjanjian dan pada saat terjadinya          informasi) dapat diminimalisir
          klaim. “Karena itu, perjanjian asuransi      sebagaimana ketentuan Pasal 251 KUHD.
          disebut contract of uberrimae fidei atau
          contract of the utmost good faith yaitu
          perjanjian yang didasarkan pada asas         Yuliana, Deputi Komisioner Hukum dan Penyidikan OJK
          kejujuran atau itikad paling baik,” ujar
          Yuliana, Deputi Komisioner Hukum dan
          Penyidikan OJK Yuliana.
            Dia menjelaskan syarat sah
          perjanjian asuransi diatur dalam   tersebut adalah pihak yang akan   ketidaksesuaian data atau informasi yang
          ketentuan Pasal 1320 KUH Perdata,   mengasuransikan sebagai pemilik atau   dianggap tidak jujur dari nasabah.
          Pasal 250 KUHD, dan Pasal 251 KUHD.   yang menguasai objek asuransi dan yang   OJK mau tidak mau harus menerima
          Pasal 251 KUHD memberikan beban   mempunyai insurable interest atas objek   keputusan tersebut, dan bersama industri
          atau mewajibkan kepada setiap orang   asuransi.                      harus segera melakukan penyesuain
          calon tertanggung/pemegang polis untuk   “Hal ini dimaksudkan untuk   aturan. Kepala Eksekutif Pengawas
          memberitahukan, dan menyampaikan   menciptakan keseimbangan antara   Perasuransian, Penjaminan, dan Dana
          semua keterangan, informasi, data, dan   tertanggung dan penanggung dalam   Pensiun (PPDP) OJK Ogi Prastomiyono
          keadaan mengenai objek yang akan   kontrak asuransi, di mana informasi   mengungkapkan OJK menyambut baik
          diasuransikan dan tidak membebankan   asimetri (ketimpangan informasi) dapat   dan merespons positif atas putusan MK
          kewajiban terhadap penanggung/    diminimalisir sebagaimana ketentuan   tersebut. Dirinya menegaskan keputusan
          perusahaan asuransi untuk mencari tahu   Pasal 251 KUHD,” kata Yuliana.  dari MK itu menjadi catatan bersama
          sendiri semua keterangan, informasi,   Sebagai informasi, sebelum    untuk memperbaiki perjanjian asuransi.
          data, dan keadaan (fakta material) dari   keputusan MK, perusahaan asuransi   Ogi mengaku pihaknya sudah
          objek yang akan diasuransikan. Pasalnya,   memiliki hak untuk membatalkan polis   melakukan pertemuan dengan sejumlah
          yang mengetahui kondisi semua hal   secara sepihak jika mereka menemukan   asosiasi asuransi di Indonesia seperti


                                                                              www.stabilitas.id   Edisi 213 / 2025 / Th.XX 39
   34   35   36   37   38   39   40   41   42   43   44