Page 41 - Stabilitas Edisi 212 Tahun 2025
P. 41

idak bisa dipungkiri lagi,
                kondisi makroekonomi global
                dan ekonomi dalam negeri
          Tyang menantang bisa membuat
          kinerja perbankan kian sulit menyentuh
          pencapaian tahun lalu. Namun begitu,
          aura optimisme dari para pelaku
          perbankan ternyata lebih dominan
          dibandingkan pesimisme.
            Bank Indonesia dalam proyeksi
          kinerja pembiayaan perbankan
          menetapkan angka pertumbuhan 11-13
          persen di sepanjang 2025. Jika ditelisik,
          angka ini lebih tinggi dibandingkan
          dengan pertumbuhan penyaluran kredit
          pada 2024 yang diproyeksikan berada
          pada kisaran 10-12 persen.
            Gubernur BI, Perry Warjiyo
          mengungkapkan bahwa keputusan
          menetapkan proyeksi  pertumbuhan
          kredit lebih tinggi sejalan dengan
          dukungan kebijakan insentif likuiditas       Proyeksi tersebut didorong penurunan suku
          makroprudensial (KLM). Bank sentral
          juga akan menggeser arus insentif            bunga acuan, kebijakan ekonomi pemerintah
          likuiditas untuk bank yang aktif             yang pro-growth, berakhirnya aksi wait
          menyalurkan kredit ke sektor yang            and see oleh para investor untuk investasi
          memiliki kontribusi besar terhadap
          lapangan kerja. Sektor-sektor prioritas      kembali setelah tahun politik 2024. Serta
          tersebut meliputi perdagangan, baik          inflasi yang diperkirakan masih terkendali.
          besar maupun eceran, pertanian, serta
          industri pengolahan padat karya.
            Di sisi lain, perbankan tampaknya          M. Ismail Riyadi, Plt Kepala Departemen Literasi, Inklusi
          tidak mempermasalahkan penetapan             Keuangan dan Komunikasi OJK
          angka tersebut meski kondisi dalam
          negeri masih diliputi ketidakpastian.
          Direktur Utama PT Bank CIMB Niaga   tantangan yang menghadang. Di tengah   antara lain terjadinya pelemahan
          Tbk (BNGA), Lani Darmawan, salah   tantangan ekonomi global yang tidak   permintaan global di mana jika hal ini
          satu yang menyambut baik proyeksi   bisa disepelekan maka korporasi bakal   terjadi maka kinerja ekspor Indonesia
          itu.                              menyesuaikan diri dari segi permintaan   berpotensi mengalami tekanan. Hal ini
            Menurut dia, saat ini perbankan   kredit.                          tentunya dapat mengurangi kemampuan
          masih menghadapi biaya dana atau Cost   Hal itu bukan tanpa sebab lantaran   membayar kembali perusahaan dan
          of Fund (CoF) yang tinggi. Berangkat   demi tercapainya kondisi keseimbangan   menghambat pertumbuhan kredit.
          dari kondisi tersebut, pihaknya bakal   pasar di kemudian hari. Terlepas dari   Tantangan berikutnya adalah risiko kredit
          memfokuskan diri pada pertumbuhan   itu, dirinya memandang ada peluang   macet.
          penyaluran kredit UMKM dan ritel.   terjadinya penurunan suku bunga acuan   Jika terjadi pelemahan ekonomi,
          Sedangkan terkait penyaluran kredit   cukup lebar di tahun ini yang pada   risiko gagal bayar atau NPL bisa
          korporasi diperkirakan tumbuh sekitar   akhirnya bisa menjadi katalis positif bagi   mengalami peningkatan terutama
          lima persen hingga enam persen.   penyaluran kredit korporasi.       untuk sektor-sektor seperti properti,
            Direktur Treasury & International   Senada, Direktur OK Bank, Efdinal   manufaktur, dan transportasi. Kemudian
          Banking PT Bank Syariah Indonesia   Alamsyah turut menyampaikan sejumlah   apabila terjadi kenaikan suku bunga
          Tbk (BSI), Ari Rizaldi menyebutkan   tantangan yang akan dihadapi perbankan   acuan maka akan menyebabkan biaya
          di 2025 bukan berarti tidak ada   di 2025. Tantangan yang dimaksudkan   pinjaman korporasi meningkat.


                                                                              www.stabilitas.id   Edisi 212 / 2025 / Th.XX 41
   36   37   38   39   40   41   42   43   44   45   46