Page 65 - Stabilitas Edisi 212 Tahun 2025
P. 65
i tengah persiapan agenda
rapat pemegang saham
pasca terbitnya laporan
Dkeuangan 2024, industri
keuangan terkaget-kaget mendengar
kabar mengenai korupsi yang menimpa
sebuah bank. Perkembangan itu cukup
menghentak setelah di akhir tahun
lalu, industri keuangan juga tengah
menghadapi hal serupa. TERMASUK BADAN
Adalah Bank BJB yang membuat USAHA NEGARA YANG
kaget sektor perbankan ketika Direktur
Utama Yuddy Renaldi mengundurkan MENYELENGGARAKAN
diri dari jabatannya pada awal Maret lalu. URUSAN NEGARA.
Pengunduran diri itu disebut-sebut ada KETIKA MENERIMA
sangkut pautnya dengan laporan audit
Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) 2024 GRATIFIKASI ATAU
yang menemukan adanya kejanggalan MENERIMA SUAP PADA
dalam penggunaan anggaran promosi
bank tersebut. SAAT MENANGANI
Perkara ini menyangkut korupsi SESEORANG YANG
mark-up atau peningkatan harga dana
iklan Bank BJB pada periode 2021-2023 HENDAK MENERIMA Johanis Tanak,
senilai Rp 200 miliar. BPK menemukan ASURANSI, ITU Wakil Ketua KPK
adanya kebocoran dana, di mana nilai
yang dibayarkan kepada media lebih kecil HUKUMANNYA AKAN
dibandingkan anggaran yang dikeluarkan SANGAT BERAT
Bank BJB.
Kasus korupsi belakangan ini
memang marak lagi dan ironisnya
kali ini banyak melibatkan pelaku di
sektor keuangan. Sebelumnya, Komisi
Pemberantasan Korupsi (KPK) pada
pertengahan 2024 silam menetapkan dua
orang tersangka dugaan tindak pidana modus korupsi pada sektor jasa asuransi, akan sangat berat,” tegas Tanak.
korupsi terkait pembayaran komisi yakni penunjukkan rekanan atau Menanggap situasi tersebut asuransi
agen dari PT Asuransi Jasa Indonesia reasuransi tertentu, penyalahgunaan aset yang banyak bersinggungan dengan
(persero) kepada PT Mitra Bina Selaras perusahaan, dan klaim asuransi fiktif. publik karena layanannya yang lebih
Tahun 2017-2020. Kedua Tersangka Selanjutnya ada juga manipulasi klaim umum, Jasa Raharja, tentu tidak ingin
tersebut yaitu SHT, selaku Direktur kepada nasabah, penggelapan premi oleh main-main dengan praktik korupsi.
Operasi Ritel PT Jasindo pada 2013-2018, agen atau broker asuransi, manipulasi Direktur Utama Jasa Raharja Rivan
Direktur Operasi dan Ritel pada 2018- laporan keuangan untuk menghindari A Purwantono mengungkapkan
2019, Direktur Pengembangan Bisnis pajak, komisi atau hadiah yang bersifat Jasa Raharja bersinggungan dengan
pada 2019-2020; dan TSP selaku pemilik illegal, dan fee atas klaim asuransi. masyarakat terutama terkait dengan
dan pengendali PT MBS. Kejadian “Contohnya ketika penyelenggara pelayanan pembayaran santunan.
itu tentu sangat miris karena terjadi negara menerima gratifikasi, suap atau Hal tersebut tentunya bersinggungan
di industri yang seharusnya menjaga melakukan pemerasan, termasuk badan dengan integritas. “Tentunya ini sangat
kepercayaan masyarakat dan wajib usaha negara yang menyelenggarakan berpotensi terjadinya kesalahan yang
jangan sampai kembali terulang. urusan negara. Ketika menerima bisa melupakan integritas mereka, ini
Terkait modus korupsi di industri gratifikasi atau menerima suap pada tidak bisa dihindari ketika teman-teman
asuransi, Wakil Ketua KPK Johanis saat menangani seseorang yang hendak di sini menjalankan tugasnya,” kata
Tanak mengatakan terdapat beberapa menerima asuransi, itu hukumannya Rivan.
www.stabilitas.id Edisi 212 / 2025 / Th.XX 65