Page 62 - Stabilitas Edisi 212 Tahun 2025
P. 62

Kendati demikian, Budi
                                                                               mengapreasiasi peningkatan premi
                                                                               dari produk asuransi tradisional karena
                                                                               menjawab kebutuhan proteksi murni dari
                                                                               masyarakat. Tapi sebaliknya, pihaknya
                                                                               turut mencermati betul tren penurunan
                                                                               premi unitlink dalam beberapa tahun
                                                                               belakangan.
                                                                                  Kekhawatiran AAJI mengenai
                                                                               penurunan unitlink tersebut bukan
                                                                               tanpa alasan. Budi menerangkan, unit
                                                                               link yang punya fitur investasi turut
                                                                               serta mengambil peran menekan
                                                                               mismatch antara aset dan liabilitas pada
                                                                               suatu perusahaan asuransi, khususnya
                                                                               jika produk asuransi tradisional yang
                                                                               memberi manfaat pasti bakal mengalami
                                                                               lonjakan klaim yang dahsyat.
                                                                                  Oleh karena itu, AAJI mengingatkan
                                                                               laju kencang pertumbuhan produk
                                                                               asuransi tradisional harus diikuti tata
                                                                               kelola dan manajemen risiko yang
                                                                               memadai. Ini bisa dilakukan melalui
                                                                               aturan penempatan dana investasi
                                                                               khusus untuk produk asuransi
                                                                               tradisional, layaknya yang sudah berlaku
                                                                               pada produk unitlink.
                                            adanya transparasi informasi dan      “Lah kalau aset (asuransi tradisional)
                     Perusahaan asuransi    perbaikan tata kelola di unit link.  ini bertumbuh dan memberikan
                     akan menggunakan          Sebelum SEOJK PAYDI dirilis,    janji yang terukur dan pasti kepada
                         strategi seperti   unitlink adalah kontributor utama   nasabahnya, tetapi gagal untuk
                  penyesuaian biaya dan     pendapatan premi di sektor asuransi   menginvestasi yang tepat, asset-liability
                 peningkatan fleksibilitas   jiwa. Di masa jayanya, unitlink sempat   matching-nya mungkin akan ada isu
                    investasi, agar dapat   menembus kontribusi sampai 60–70   sekian waktu dari sekarang,” kata Budi.
                     meningkatkan daya      persen. Dari catatan OJK, pendapatan   Ia menambahkan, hal yang
                    tarik produk unitlink.  premi untuk produk PAYDI pada      dikhawatirkan AAJI di sektor asuransi
                                            tahun 2019 sebesar Rp 87,85 triliun dan   jiwa ini bukan dalam menonjolkan
                                            berkontribusi sebesar 47,4 persen dari   produk unit link dan meredupkan
                                            total premi perusahaan asuransi jiwa.  produk asuransi tradisional yang saat
                                               Kemudian pada tahun 2020 juga   ini sedang bersinar. Sebaliknya, AAJI
                                            masih tinggi, dimana nilai premi untuk   meyakini masing-masing produk punya
                                            unit link mencapai Rp84,06 triliun. Unit   keunggulan dan dibutuhkan masyarakat,
                                            link pun masih berkontribusi 48,89   tapi juga penting risiko ke depan mesti
                                            persen dari total premi perusahaan   diantisipasi bersama.
                                            asuransi kala itu.
                                               Ketua Dewan Pengurus AAJI, Budi   Gejolak Eksternal
                                            Tampubolon juga sebelumnya melihat    Tidak hanya dari sisi aturan, unitlink
                                            adanya risiko apabila produksi premi   juga menghadapi tantangan lain,terutama
                                            unitlink terus menurun di masa depan.   menyikapi gejolak yang terjadi di AS yang
                                            Apalagi jika produk yang bertumbuh hanya   mendorong arus modal keluar (capital
                                            produk tradisional atau produk-produk   outflow) dari pasar saham maupun
                                            dengan karakteristik asuransi murni.  obligasi. Togar mengakui, capital


         62   Edisi 212 / 2025 / Th.XX    www.stabilitas.id
   57   58   59   60   61   62   63   64   65   66   67