Page 59 - Stabilitas Edisi 212 Tahun 2025
P. 59

Dalam kasus Investree, OJK
          mengungkapkan bahwa pihaknya
          terus berkoordinasi dengan aparat
          penegak hukum terkait upaya hukum
          terhadap mantan CEO Investree, Adrian
          Gunadi.  “OJK telah dan akan terus
          melakukan koordinasi dengan Aparat
          Penegak Hukum, termasuk mengenai
          upaya hukum terhadap Adrian antara
          lain melalui penerbitan red notice,
          berkoordinasi dengan Interpol serta
          otoritas terkait,” kata Agusman.
            Selain itu, Investree telah
          menyampaikan neraca penutupan yang
          saat ini masih dalam proses penelaahan.
          Proses penyelesaian hak dan kewajiban
          akan dilakukan melalui tim likuidasi yang
          telah dibentuk.

          Hak Penagihan
            Lebih lanjut, OJK juga mengingatkan
          pentingnya pelaksanaan hak penagihan
          bagi Pelaku Usaha Jasa Keuangan
          (PUJK), termasuk penyedia layanan
          fintech peer-to-peer (P2P) lending.
          Hal tersebut dilakukan di tengah
          meningkatnya kasus kredit macet yang
          akhir-akhir ini kian membebani industri
          fintech di Indonesia.
            Friderica Widyasari Dewi, Kepala                                      PT iGrow Resources
          Eksekutif Pengawas Perilaku PUJK,                                       Indonesia (iGrow)
          Edukasi, dan Perlindungan Konsumen                                      menjadi sorotan
                                                                                  karena angka TWP90
          OJK, menekankan bahwa peminjam    jelasnya lebih lanjut.                yang terus meningkat,
          di layanan fintech lending, wajib    Sementara itu Direktur Ekonomi     bahkan mencapai 81,18
          mengembalikan pinjaman sesuai     Digital Center of Economic and        persen.
          perjanjian yang telah disepakati.   Law Studies (Celios), Nailul Huda
          “Kondisi gagal bayar adalah salah satu   mengatakan, kebijakan OJK harus
          bentuk wanprestasi konsumen yang pada   mampu menyesuaikan dengan
          akhirnya memberikan hak bagi PUJK   kondisi industri, terutama ketika
          untuk melakukan penagihan dan bahkan   industri memerlukan dorongan untuk
          eksekusi jaminan,” ujar Friderica.  berkembang lebih pesat.  Selain itu,
            Mengacu pada undang-undang      Huda juga menekankan perlunya
          yang ada, Friderica menyatakan bahwa   perhatian terhadap perlindungan bagi
          OJK memiliki tanggung jawab untuk   investor ritel.  “Investor ritel juga
          memastikan bahwa hak dan kewajiban   harus menjadi perhatian oleh regulator
          dari PUJK dan konsumen dilaksanakan   tentang bagaimana perlindungannya.
          dengan benar. “Satu kewajiban     Memperkuat permodalan platform
          konsumen adalah membayar sesuai   merupakan satu langkah yang bagus,
          dengan nilai/harga dan/atau biaya   tapi juga harus memperhatikan langkah
          produk dan/atau layanan yang disepakati   yang dapat memperkuat permodalan
          dengan PUJK, sedangkan hak PUJK   melalui pengaturan-pengaturan lainnya,”
          adalah menerima pembayaran tersebut,”   tegasnya.*


                                                                              www.stabilitas.id   Edisi 212 / 2025 / Th.XX 59
   54   55   56   57   58   59   60   61   62   63   64