Page 58 - Stabilitas Edisi 212 Tahun 2025
P. 58

menyeluruh. Dengan langkah-langkah
                                                                               ini, kami optimistis industri P2P lending
                                                                               akan semakin mampu menjaga kualitas
                                                                               kredit dan meningkatkan kepercayaan
                                                                               masyarakat,” pungkasnya.
                                                                                  Sementara itu, Ketua Umum Asosiasi
                                                                               Fintech Pendanaan Bersama Indonesia
                                                                               (AFPI), Entjik S. Djafar menjelaskan,
                                                                               21 perusahaan pinjaman online yang
                                            KONDISI GAGAL                      memiliki tingkat kredit macet di atas 5
                                            BAYAR ADALAH                       persen tidak mempengaruhi stabilitas
                                            SALAH SATU BENTUK                  industri secara keseluruhan. “Kami lihat
                                                                               secara general, 21 perusahaan di atas 5
                                            WANPRESTASI                        persen ini tidak mempengaruhi secara
                                            KONSUMEN YANG                      signifikan karena secara total kan TWP-
                                                                               nya (tingkat wanprestasi) masih bagus,”
                                            PADA AKHIRNYA                      ujar Entjik.
                                                                                  Meski jumlah penyelenggara pinjol
                                            MEMBERIKAN                         dengan tingkat wanprestasi di atas 5
                                            HAK BAGI PELAKU                    persen itu mencapai 21 perusahaan,
                                            USAHA JASA                         lanjut dia, angka tersebut sebetulnya
                                                                               tidak terlalu tinggi. Sebab, perusahaan-
               Friderica Widyasari Dewi,    KEUANGAN (PUJK)                    perusahaan itu memiliki portfolio yang
            KEP Perilaku PUJK, Edukasi, dan   UNTUK MELAKUKAN                  relatif kecil. “Dari 21 ini sebenarnya
              Perlindungan Konsumen OJK                                        portfolio-nya ini nggak besar,” kata
                                            PENAGIHAN DAN                      Entjik. “Cuma memang tersebar di 21
                                            BAHKAN EKSEKUSI                    perusahaan.”
                                                                                  Adapun 21 penyelenggara pinjol
                                            JAMINAN.                           dengan TWP90 di atas 5 persen ini

                                                                               didominasi sektor produktif. Menurut
                                                                               Entjik, hal ini disebabkan oleh kondisi
                                                                               ekonomi yang fluktuatif. Tak hanya itu,
                                                                               ia juga menyebut ada sindikat-sindikat
                                                                               penipuan yang berupaya menjebol sistem
                                                                               penyelenggaraan pindar dengan cara
          Angel Brigitta mengatakan pelaku   learning yang mampu meningkatkan   mengajukan kredit fiktif.
          industri telah mengimplementasikan   akurasi penilaian risiko peminjam.   AFPI pun tengah melakukan diskusi
          berbagai langkah strategis untuk   Dengan teknologi ini, platform P2P   ihwal penguatan manajemen risiko
          mengantisipasi dan memitigasi risiko   lending dapat lebih selektif dalam   dan risiko kredit untuk penyelenggara
          kredit macet.                     menyaring calon peminjam.          pindar, khususnya di sektor produktif.
            “Kerja sama dengan penyedia data   Dari sisi literasi, Angel menjelaskan   “Kami memang lagi membicarakan,
          kredit seperti biro kredit Lembaga   penyelenggara P2P lending juga   mendiskusikan bagaimana supaya
          Pengelola Informasi Perkreditan (LPIP)   memperkuat edukasi kepada masyarakat   produktif ini bagus,” katanya.
          membantu platform memperoleh      terkait pentingnya tanggung jawab     Sebelumnya industri ini sudah
          informasi yang lebih komprehensif   dalam melunasi pinjaman. Apalagi, AFPI   tertimpa kasus pinjaman bermasalah
          mengenai profil kredit calon peminjam,   menemukan banyak kampanye negatif   di sejumlah perusahaan peer to peer
          yang pada akhirnya meningkatkan   ajakan gagal bayar yang marak beredar di   (P2P) lending seperti PT Lunaria
          kualitas portofolio,” kata Angel.  media sosial.                     Annua Teknologi (KoinP2P), PT
            Selain itu, Angel menjelaskan      “Penguatan edukasi ini diharapkan   Investree Radhika Jaya (Investree).
          penyelenggara P2P lending juga    dapat mencegah ajakan-ajakan gagal   Untuk kasus-kasus di atas, OJK terus
          memperketat analisis kredit dengan   bayar yang kerap muncul di media sosial   melakukan pemantauan serta mendorong
          pemanfaatan teknologi dan machine   dan memperbaiki kualitas kredit secara   penyelesaian P2P lending bermasalah.


         58   Edisi 212 / 2025 / Th.XX    www.stabilitas.id
   53   54   55   56   57   58   59   60   61   62   63