Page 61 - Stabilitas Edisi 212 Tahun 2025
P. 61
ektor asuransi telah mengalami
perubahan yang cukup
menantang ketika layanan
Skeuangan berbasis investasi
mulai meredup dan produk tradisional
mulai mengambil posisi dominan.
Sebagian pelaku bisnis menganggap
ini sebagai peringatan akan munculnya
sebuah risiko.
Berdasarkan data yang diungkap SAMPAI DENGAN
Otoritas Jasa Keuangan, meski masih AKHIR TAHUN 2024,
menjadi penyumbang besar dari total
premi asuransi jiwa, porsinya mulai PREMI UNITLINK
menyusut terutama dalam beberapa DIPROYEKSIKAN
tahun terakhir. “Sampai dengan akhir MASIH MENJADI
tahun 2024, premi unitlink diproyeksikan
masih menjadi salah satu penyumbang SALAH SATU
terbesar dari total premi asuransi jiwa, PENYUMBANG
walaupun memang bukan lagi sebagai
yang terbesar,” ungkap Kepala Eksekutif TERBESAR DARI TOTAL
Pengawas Perasuransian, Penjaminan PREMI ASURANSI
dan Dana Pensiun (KE PPDP) OJK
Ogi Prastomiyono. “porsi unitlink telah JIWA, WALAUPUN Ogi Prastomiyono, KEP
berada pada ekuilibrium yang baru di MEMANG BUKAN Perasuransian, Penjaminan dan
sekitar 25-28 persen dari total premi Dana Pensiun (KE PPDP) OJK
asuransi jiwa.” LAGI SEBAGAI YANG
Kondisi itu tentu mengagetkan TERBESAR.
banyak pihak karena, sebagai informasi
saja, porsi unitlink pada 2022 masih
mencapai 57 persen dan pada 2023 masih
berada di angka 48 persen.
Di sisi lain, produk asuransi
endowment, yang merupakan produk
asuransi murni, angkanya telah berbalik
melampaui unitlink. Menurut Ogi, asuransi tradisional menjadi salah satu penurunan dalam dua tahun terakhir:
produk ini telah mengalami peningkatan faktor penyebab penurunan minat. “Hal Pada kuartal ketiga 2024, pendapatan
sejak adanya rekonstruksi pada unitlink. ini karena unitlink mengandung unsur premi unit link mencapai Rp53,81 triliun,
“Saat ini (produk asuransi endowment) investasi, yang membuat biaya preminya menurun 16,4 persen dari kuartal ketiga
berada pada porsi sebesar 31 persen dari lebih mahal,” kata Togar. 2023 sebesar Rp64,37 triliun. Penurunan
total premi asuransi jiwa,” jelas Ogi. Untuk menghadapi tantangan premi pada kuartal ketiga 2023 tersebut
Meski demikian, pelaku bisnis tetap ini, AAJI mendorong perusahaan menurun 22,4 persen dibandingkan
menaruh keyakinan bahwa porsi unitlink asuransi jiwa untuk berinovasi dengan kuartal ketiga 2022 yang mencapai
akan kembali melesat seiring dengan menawarkan produk unitlink yang lebih Rp82,91 triliun.
peningkatan literasi keuangan dan fleksibel dan sesuai dengan kemampuan
penerapan standar regulasi yang lebih finansial masyarakat luas. “Kami ingin New Normal
transparan dan akuntabel. unitlink tetap menjadi pilihan investasi Adapun unit link memasuki era
Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi yang menarik di masa depan, bukan normal baru sejak preminya anjlok parah
Jiwa Indonesia (AAJI), Togar Pasaribu hanya untuk kalangan tertentu, tetapi pasca hadirnya aturan baru SEOJK
mengakui bahwa ada tantangan besar juga untuk seluruh lapisan masyarakat,” 05/2022 tentang Produk Asuransi Yang
yang dihadapi produk unitlink, terutama tambah Togar. Dikaitkan dengan Investasi (PAYDI)
dari sisi daya beli masyarakat. Premi Berdasarkan data AAJI, pendapatan yang terbit pada 2022. Inti dari aturan
unitlink yang lebih tinggi dibandingkan premi dari unitlink terus mengalami OJK tersebut adalah menitikberatkan
www.stabilitas.id Edisi 212 / 2025 / Th.XX 61