Page 288 - Prosiding Seminar Nasional: Problematika Pertanahan dan Strategi Penyelesaiannya. Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional bekerja sama dengan Pusat Studi Hukum Agraria
P. 288

280    Prosiding Seminar: Problematika Pertanahan dan Strategi Penyelesaiannya



             surat tanda bukti yang berfungsi sebagai alat pembuktian yang kuat mengenai data fisik dan
             data yuridis yang termuat di dalamnya. Di sini yang dimaksud dengan data fisik yaitu data
             mengenai letak, batas, dan luas tanah yang bersangkutan, kemudian yang dimaksud dengan
             data yuridis yaitu data mengenai status hukum tanah, pemilik tanah, dan hak-hak apa saja

             yang membebani tanah tersebut. Mengenai pengertian data fisik dan data yuridis telah juga
             dijelaskan  dalam  Pasal  1  angka  (6)  dan  (7)  Peraturan  Pemerintah  Nomor  24  Tahun  1997
             tentang Pendaftaran Tanah.

                  Pendaftaran  tanah  diselenggarakan  untuk  menjamin  kepastian  hukum  bagi  pemilik
             tanah  yang  bersangkutan,  hal  ini  sesuai  dengan  bunyi  Pasal  19  ayat  (1)  Undang-Undang
             Nomor 5 Tahun 1960 Tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria (selanjutnya disebut
             UUPA)  yang  berbunyi:  “Untuk  menjamin  kepastian  hukum  oleh  Pemerintah  diadakan

             pendaftaran tanah diseluruh wilayah Republik Indonesia menurut ketentuan-ketentuan yang
             diatur dengan Peraturan Pemerintah.”
                  Selain  pendaftaran  tanah  berfungsi  untuk  menjamin  kepastian  hukum  bagi  pemilik
             tanah, pendaftaran tanah juga berfungsi bagi pemerintah dan pihak-pihak yang berkepen-

             tingan. Bagi pemerintah, di sini pemerintah dapat mengetahui status hukum dari tanah yang
             bersangkutan, apakah tanah yang sudah terdaftar tersebut berstatus hak milik, hak guna
             usaha,  hak  guna  bangunan,  atau  hak-hak  lainnya.  Sehingga  di  sini  pemerintah  dalam

             mengambil  suatu  kebijakan  dapat  melakukan  tindakan  yang  tepat  terhadap  tanah  yang
             bersangkutan.  Bagi  pihak-pihak  yang  berkepentingan  seperti  pengusaha  yang  ingin
             membangun usaha di tanah tersebut, atau individu yang ingin membeli tanah, maka ter-
             hadap mereka tidak merasa khawatir atau ragu terhadap tanah yang akan mereka usahakan

             atau mereka beli, karena mereka sendiri telah mengetahui status hukum dari tanah tersebut

             Daftar Pustaka
             Achmad  Rubaie,  2007,  Hukum  Pengadaan  Tanah  Untuk  Kepentingan  Umum,  Bayumedia,

                   Malang.
             Amir A., “Analisis Dampak Program Sertipikasi Tanah Terhadap Akses Kredit Perbankan dan
                   Peningkatan  Pendapatan  Petani  di  Kabupaten  Bekasi”,  Tesis  S2,  Magister  Studi

                   Manajemen dan Bisnis, Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor, 2008.
             AP Parlindungan, 1989, Berakhirnya Hak-Hak Atas Tanah Menurut Sistem UUPA, Mandar
                   Maju, Bandung.
             Ari  Sukanti  Sumantri,  2003, Pidato  Pengukuhan  Guru  Besar FHUI,  Jakarta,  17  September

                   2003.
             Aris S. Hutagalung, 1994, Asas-Asas Hukum Agraria, Universitas Indonesia Press, Jakarta.
             Bachtiar Effendi, 1992, Pendaftaran Tanah, Alumni, Bandung.
   283   284   285   286   287   288   289   290   291   292   293