Page 296 - Prosiding Seminar Nasional: Problematika Pertanahan dan Strategi Penyelesaiannya. Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional bekerja sama dengan Pusat Studi Hukum Agraria
P. 296

288    Prosiding Seminar: Problematika Pertanahan dan Strategi Penyelesaiannya



                  Penelitian  ini  bersifat  Yuridis  Normatif.  Penelitian  hukum  Normatif  adalah  meneliti
                                                                      14
             hukum sebagai norma positif as it is written in the book. Penelitian Yuridis Normatif, yakni
             penelitian yang difokuskan untuk mengkaji kaidah-kaidah atau norma-norma dalam hukum
                    15
             positif,  yaitu norma-norma hukum yang terdapat dalam peraturan perundang-undangan di
             bidang  Pertanahan,    yang  terdiri  dari  Undang-Undang,  Peraturan  Pemerintah,  Peraturan
             Presiden, Keputusan Presiden, Peraturan Menteri Negara/Kepala Badan Pertanahan Nasio-
             nal, Keputusan Menteri dan Keputusan Pengadilan. Sedangkan tipologi penelitiannya adalah

             PenelitianPreskriptif, yaitu penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan atau menjelas-
             kan lebih mendalam untuk memberikan jalan keluar atau saran dalam mengatasi permasa-
             lahan tersebut serta perlindungan hukum bagi pemegang hak atas tanah.
                  Sebagai data penunjang akan dilakukan juga penelitian lapangan yang adalah data pri-

             mer, yaitu data yang diperoleh langsung dari informan melalui teknik wawancara. Wawan-
             cara adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi.
             Penelitian lapangan akan dilakukan oleh penulis dalam klarifikasi dan pengayaan atas bahan
             sekunder yang sudah ada.

                  Metode ini diharapkan dapat mengantarkan penulis kepada hasil kajian yang mendalam
             terkait kepastian hukum dan perlindungan hukum bagi pemegang hak atas tanah berserti-
             fikat dan hasil kajian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi perkembangan Hukum

             Pertanahan di masa mendatang.

             C. Pembahasan
             1.  Kasus Posisi

                  Obyek sengketa bermula dari sebagian tanah Eigendom Verponding         No. 2 atas nama
             Gadelaire Petronalle Christine Bernadine Du Bus yang terkena ketentuan Undang-undang
             Nomor. 1 Tahun 1958 dan berdasarkan perturan Menteri Pertanian dan Agraria tanggal 8
             Nopember  1962  No.  SK.30/Ka/1962  statusnya  ditetapkan  sebagai  obyek  Landreform  dan

             diredistribusikan kepada para petani penggarap atas dasar SK Kinag tanggal 31 Desember
             1964 No. 205.D/VIII/1964. Pada Obyek yang sama kemudian diberikan Hak Milik kepada
             Sabar-Karo-karo berdasarkan SK Gubernur Kepala Daerah Tk.I Jawa Barat Cq. Kepala Direk-

             torat Agraria tanggal 30 Agustus 1980 No. SK.2897/DIT.PHT/HM/1980 kemudian didaftarkan
             dan diterbitkan 246 (duaratus empatpuluh enam)  Sertipikat Hak Milik tercatat atas nama
             Moch.  Kemal  Abidin  dkk  seluruhnya  seluas  11,7  Ha.  Terletak  di  Kelurahan  Pengasinan,
             Kecamatan Sawangan Kota Depok.

                  Penerbitan 246 (dua ratus empat puluh enam) Sertipikat Hak Milik tercatat atas nama
             Moch.  Kemal  Abidin  dkk  seluruhnya  seluas  11,7  Ha.  Terletak  di  Kelurahan  Pengasinan,


                14  Soetandyo Wignyosoebroto, Hukum: Paradigma, Metode dan Dinamika Masalahnya, (Jakarta: Elsam
             dan Huma, 2002), hlm. 12.
                15  Johny Ibrahim, Teori dan Metode Penelitian Hukum Normatif, (Malang: Bayumedia Publishing, 2006),
             hlm. 240.
   291   292   293   294   295   296   297   298   299   300   301