Page 176 - Keadilan Agraria dan Penataan Ruang
P. 176
AGRIS (Agraria Sistem): Platform
Pencegahan Sengketa Agraria
Berbasis IoT dan Artificial
Intelligence (AI) melalui Kolaborasi
Hexahelix untuk Pembangunan
Berkelanjutan
Eka Suci Rohmadani
Universitas Airlangga
E-Mail: ekscrhmdn@gmail.com
PENDAHULUAN
Tanah berperan penting bagi setiap kehidupan individu, terutama
manusia dimana tidak hanya menjadi tempat tinggal, tetapi tempat
penghidupan. Menurut Risdiana (2024, hal. 813), tanah mampu
memberikan berbagai nilai kepada manusia (multiple value), seperti
nilai sosial, ekonomi, budaya, dan religius. Selaras dengan hal
tersebut, diketahui bahwa hubungan antara manusia dengan tanah
sangat erat karena tanah sebagai modal hidup manusia (Sukmawati,
2022, hal. 90). Negara Indonesia sebagai salah satu negara agraria yang
diketahui mempunyai wilayah dataran sebesar 1.916.906 km2, dalam
temuan United Nations Group of Expert Geological Names diketahui
Indonesia mempunyai 17.000 pulau (Fadhilah dan Adhi, 2022).
Pemerintah Indonesia sendiri mengatur regulasi berkaitan
dengan kepemilikan tanah dalam Pasal 33 ayat (3) Undang-Undang
Dasar Republik Indonesia 1945 yang mengamanatkan bahwa Bumi,
Air, dan kekayaan yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh Negara
untuk dipergunakan sebesar-besarnya bagi kemakmuran rakyat.
Undang-Undang Dasar tersebut didukung oleh sejumlah regulasi
lainnya, seperti Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang