Page 273 - Asas-asas Keagrariaan: Merunut Kembali Riwayat Kelembagaan Agraria, Dasar Keilmuan Agraria dan Asas Hubungan Keagrariaan di Indonesia
P. 273
Hal yang menarik adalah kebijakan pemerintah kemudian, dengan
menaikkan status kementerian agraria menjadi menteri kompartemen.
Tentunya ini disadari pemerintah bahwa, dengan adanya pembagian
beberapa kementerian yang mengurusi bidang-bidang sumber daya
alam lainnya, pasti akan memunculkan ego sektoral. Dan lambat
laun hal ini akan semakin kronis yang justru akan memperkeruh dan
menyulitkan dalam mengatur pengelolaan sumber daya agraria yang
baik dan berkeadilan. Prinsip penyelenggaraan pemerintahan yang
baik melalui pengorganisasian badan pemerintah yang tepat dan pola
komunikasi dan koordinasi yang baik, menjadi sebuah keharusan
yang mutlak. Kesadaran pemerintah bahwa keberadaan lembaga
pemerintah yang memiliki tingkatan sama dengan bidang kerja yang
saling bersinggungan pasti akan menimbulkan gesekan. Dan apabila
dalam meredam gesekan ini tidak dilakukan oleh sebuah lembaga yang
memiliki kedudukan lebih tinggi dari pada yang lain, maka ia tidak
akan memiliki kredibilitas dan kekuatan untuk mensinergikan sumber
daya yang ada. Oleh karenanya pilihan untuk membentuk menteri
kompartemen agraria menjadi solusi terbaik yang dikembangkan oleh
pemerintahan orde lama.
Pada masa orde baru, kelembagaan agraria mengalami
penurunan. Kebijakan pemerintah untuk mendorong pertumbuhan
dan pembangunan ekonomi sebesar-besarnya menjadi penyebab
membludaknya investasi asing yang masuk sebagai buah kebijakan
paket perundang-undangan yang memuluskan masuknya investasi
ke Indonesia.
Tak jauh berbeda dengan kebijakan kelembagaan agraria yang
diterapkan pada masa reformasi. Orientasi pemerintah yang ingin
mengembalikan kepercayaan masyarakat dan semangat demokratisasi
pemerintahan menghanyutkan masyarakat untuk fokus pada
pembentukan pemerintahan yang bersih dari korupsi, kolusi, dan
nepotisme. Bahwa panggung politik yang diwarnai dengan perebutan
kekuasaan dan gambaran kebebasan berpendapat yang kebablasan
menjadi gambaran yang setiap hari dapat kita saksikan di lembaga yang
242 Kelembagaan