Page 24 - Reforma Agraria Tanah Ulayat
P. 24

maka hendaknya itu dilihat sebagai satu alternatif yang memang
           tengah dijalankan.  Alternatif-alternatif lain  juga dikembangkan
           oleh kementerian kita. Dan sebaliknya, jika kita atau penulis buku
           ini melihat Reforma agraria sebagai urusan sengketa tanah-tanah
           adat, saya pikir dalam titik ini pemerintah juga tidak menafikan
           keberadaan tanah-tanah adat yang ada di Indonesia. Peraturan
           Menteri  Agraria dan Tata  Ruang/Kepala  Badan  Pertanahan
           Nasional Nomor 18 Tahun 2019 tentang Tata Cara Penatausahaan
           Tanah Ulayat dan Kesatuan Masyarakat Hukum Adat menandakan
           bahwa negara melalui kementrian ATR/BPN ada untuk itu. Jika
           masih terdapat  kekurangan  di sana  sini, tugas  kitalah  untuk
           mencoba membantu memperbaikinya.

               Tentang  kritik  yang  disampaikan  penulis  kepada  ATR/BPN
           kita bisa saja melihat sebagai sebuah kecaman yang memerahkan
           telinga. Akan tetapi, saya lebih memilih untuk melihat tulisan ini
           sebagai satu perspektif lain untuk melihat pekerjaan yang sedang
           kita  lakukan. Sebagaimana yang dikatakan penulis bahwa ia
           sedang mendukung kita, saya pikir ada benarnya juga. Jika kita
           mampu melihat semua ini sebagai sesuatu yang positif, saya pikir
           hasilnya  tentu  akan  positif pula.  Untuk  itu,  saya  bersaran  agar
           membaca buku ini secara lengkap agar pikiran utuh penulis dapat
           terbaca.

               Terakhir, sebagai pimpinan STPN  yang  saat  ini tengah
           menggelar tahun menulis, hadirnya buku ini tentu sangat kami
           apresiasi. Sebagai  wujud  dari pengembangan  ilmu tulisan  ini
           mudah-mudahan hadirnya buku ini mampu  mengembangkan
           studi-studi pertanahan yang akan datang. Puzzle-puzzle pikiran
           tentang  pertanahan  yang berserak  mudah-mudahan  semakin





                                                      Pengantar Ketua STPN  xxiii
   19   20   21   22   23   24   25   26   27   28   29