Page 19 - Reforma Agraria Tanah Ulayat
P. 19

perangkat hukum dengan menerbitkan Perpres Nomor 86 Tahun
          2018 tentang Reforma Agraria. Setelah melalui perundingan di
          tingkat daerah, pemerintah desa dan tokoh adat Senama Nenek
          menghadiri undangan rapat terbatas ke Istana Merdeka Jakarta.
          Rapat  itu  menetapkan  bahwa  tanah  ulayat  masyarakat  adat
          Senama Nenek yang dikuasai oleh PTPN V diserahkan kembali
          melalui program Redistribusi Tanah Objek Reforma Agraria.

             Tesis  Fikri  memberikan kontribusi penting dalam
          menganalisis reforma Agraria yang relevan bukan hanya untuk
          kepentingan  akademis tetapi  juga  praktis.  Dari segi akademis,
          studinya bisa memperkaya tentang pemetaan masalah gerakan
          sosial dalam mewujudkan agenda reforma agraria di tengah masih
          kuatnya kuasa negara dan korporasi. Dari segi praktis, studinya
          menyajikan peta masalah yang dapat dipakai untuk mewujudkan
          reforma agraria yang  berpihak  kepada  petani  dan  masyarakat
          adat. Fikri sudah mengawali  perbincangan  mengenai relevansi
          praktis dari  studinya. Meskipun merupakan kebijakan populis,
          reforma agraria di Senama Nenek masih mengundang pertanyaan
          tentang  keberpihakan  pemerintah terhadap  masyarakat  adat.
          PTPN V diselamatkan negara karena pemerintah mengembalikan
          tanah seluas 2.800 hektar itu ke negara, dan negara kemudian
          melakukan redistribusi  ke masyarakat  adat. Dengan demikian,
          kasus land grabbing atas tanah ulayat yang illegal sesuai hukum
          adat tidak diindahkan dalam resolusi konflik. Tesis Fikri secara
          tidak langsung memperlihatkan bahwa perusahaan negara masih
          diselamatkan kepentingan bisnisnya karena sekalipun  tanah
          seluas 2.800 hektar itu kemudian diberikan kepada masyarakat
          adat, tetapi tetap dikelola oleh perusahaan melalui peran KNES
          (Koperasi Nenek Eno Senama  Nenek) yang  mengatur  urusan
          pembiayaan budidaya sawit dan pembagian keuntungan. Dengan


        xviii  Reforma Agraria Tanah Ulayat
   14   15   16   17   18   19   20   21   22   23   24