Page 21 - 60 Tahun UUPA dan Generasi Muda Agraria yang Maju, Modern, dan Inovatif
P. 21

Harta, Tahta, UUPA



                             Amalia Arofah Puji Sopyan




          Pendahuluan


             Sejak  24 September 1960, Undang-Undang  Pokok Agraria
          Nomor 5 Tahun 1960 atau UUPA hingga kini berdiri memayungi
          agraria Indonesia. Perjalanannya yang  panjang  selama  enam
          dekade tentu bukan suatu hal yang perlu diremehkan. Di usianya
          yang  genap  60  tahun,  UUPA sering  disinggung kontribusinya
          dengan tujuannya dibentuk  dahulu: dasar  bagi pembentukan
          hukum  agraria nasional.  UUPA  menjadi penting  karena
          menyangkut  kesejahteraan  dan  kemakmuran  rakyat  dengan
          menggeret kekayaan nasional beserta hubungan-hubungan antara
          orang-orang dengan bumi, air, dan angkasa maupun perbuatan-
          perbuatan  yang  mengiringinnya. Karena keterlibatannya yang
          besar tersebut, maka pantaslah Undang-Undang Pokok Agraria
          ini disandingkan dengan harta dan tahta.

             Hampir  seluruh  aspek kehidupan manusia dari  dulu
          hingga sekarang tidak  terlepas dari  persoalan agraria. Bahkan,
          disinggung pula  dalam  UUPA  bahwa  bumi  yang  dimaksudkan
          sebagai kekayaan  nasional  tidak  hanya  sebatas  permukaannya
          saja, tapi termasuk  pula  tubuh  bumi  di bawahnya serta yang
          berada di  bawah air—termasuk perairan pedalaman  maupun
          laut wilayah Indonesia--.

             UUPA sebagai salah satu Undang-Undang tertua di Indonesia
          pun  menjadi alasan  lain  mengapa  “ia” terus  disorot sekarang.



         2    60 Tahun UUPA: Generasi Muda Agraria yang Maju, Modern, dan Inovatif
   16   17   18   19   20   21   22   23   24   25   26