Page 22 - 60 Tahun UUPA dan Generasi Muda Agraria yang Maju, Modern, dan Inovatif
P. 22
Keeksisan UUPA seiring dengan perkembangan pertanahan
Indonesia dilihat pula berdasarkan perubahan-perubahan yang
ditimbulkannya. Konflik-konflik yang masih belum reda dan
dianaktirikannya UUPA masih menjadi masalah di umur UUPA
yang telah mencapai setengah abad ini.
Dari janji reforma agraria oleh Jokowi yang digaungkan sejak
awal kepemimpinannya di 2014, permasalahan UUPA tidak lepas
dari masyarakat adat dan konflik di daerahnya. Di zaman covid-19
ini pun, UUPA digandeng dengan isu RUU Cipta Kerja. Argumen
pencabutan dan penarikan UUPA dari lalu lintas hukum juga
meramaikan isu di Hari Agraria dan Tata Ruang Nasional kemarin
silam.
UUPA dan Janji Reforma Agraria Jokowi
Saat dikeluarkannya UUPA, hampir semua kalangan,
termasuk petani, pengusaha, dan masyarakat adat menyatakan
bahwa UUPA-lah jawaban dari perlawanan terhadap kolonialisme
atas penguasaan dan kepemilikan tanah di Indonesia. Semangat
UUPA adalah pembangunan peradaban dan kedaulatan negara
terhadap hak atas tanah. Selain sebagai pijakan dasar bagi dunia
pertanahan nasional, saat itu pemerintah juga ingin meletakkan
dasar-dasar untuk kepastian hukum hak atas tanah bagi seluruh
rakyat.
Faktanya, hukum-hukum dan beberapa kebijakan yang
dikeluarkan berbeda jalan dengan UUPA. Maria S.W. Sumardjono,
begawan hukum agraria dari Fakultas Hukum Universitas Gadjah
Mada pernah menyebutkan bahwa UUPA memiliki kekurangan-
kekurangan secara isi dan belum mampu mengatasi pelbagai
persoalan yang menyangkut konflik pertanahan di Indonesia.
Refleksi 60 Tahun UUPA 3