Page 77 - Dari Dirjen Agraria Menuju Kementerian Agraria: Perjalanan Sejarah Kelembagaan Agraria 1948-1965
P. 77

Pemerintahan Soeharto lewat Menteri Dalam Negeri mencoba
            merubah organisasi keagrariaan, lalu mengeluarkan Keputusan
            Menteri Dalam Negeri No. UP.1/2/22-4186 1968 yang inti dari putusan
            tersebut adalah mengembalikan tugas pokok agraria ke dalam
            Kementerian Dalam Negeri. Keputusan itu berkonsekuensi pada
            perubahan-perubahan mendasar, walaupun pada periode awal hanya
            pusat yang mengalami perubahan, pada level provinsi dan kabupaten
            kota belum mengalami perubahan, masih seperti yang lama. Namun
            pososi tersebut ternyata menyulitkan kantor-kantor di daerah karena
            di pusat berbeda dengan di bawah, sehingga tahun 1970 Presiden
            mengeluarkan Keputusan Presiden No. 54/1970, yang diantaranya
            dalam keputusan itu muncul organisasi baru yakni Direktorat

            Penelitian dan Pengembangan Pertanahan.
                 Pada masa-masa transisi ini, ada banyak perubahan yang
            dikeluarkan oleh Mendagri terkait persoalan agraria, yang pasti
            bertahan hanya dua struktur keorganisasian, yakni Pendaftaran dan
            Tata Guna Tanah. Dua ini selalu bertahan karena bukan menjadi
            bagian dari isu politik pertanahan secara langsung. Artinya Orde
            Baru melihat dua kelembagaan ini harus tetap ada apapun nama dan
            bentuk lembaganya.  Lalu kembali keluar Keputusan Mendagri No.
                                88
            187 dan 188 tahun 1972 yang menyempurnakan struktur organisasi
            Direktorat Jenderal Agraria. Dalam keputusan ini, tugas pokok agraria
            tampak dikembalikan pada periode sebelum 1965, karena akan menata
            persoalan tanah dengan “Merencanakan dan menyelenggarakan segala
            usaha dan kegiatan di bidang keagrariaan”. Kalimat ini menunjuk
            pada projek besar gagasan UUPA tentang Landreform dan penataan
            di bidang pertanahan.

                 Setelah keputusan itu, kembali Kemendagri mengeluarkan
            Keputusan No. 145/1969 untuk mengatur dan menyamakan antara
            pusat dan daerah agar bisa sejalan dengan gagasan penataan


                 88 Tata Guna Tanah tetap eksis sebagai lembaga, bahkan mampu merumuskan Land Use
            dengan Seminar Tata Guna Sumber-sumber Alam pada tahun 1967. Lihat hasil-hasl seminar
            terbut, “Seminar Tata Guna Sumber-sumber Alam”, Jakarta: Direktorat Land Use, Dirjen Agraria
            Kementerian Dalam Negeri, 1967.


            66      Dari Dirjen Agraria Menuju Kementerian Agraria
   72   73   74   75   76   77   78   79   80   81   82