Page 72 - Dari Dirjen Agraria Menuju Kementerian Agraria: Perjalanan Sejarah Kelembagaan Agraria 1948-1965
P. 72

tersebut dalam rangka mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh
             bangsa, maka pelaksanaan Landreform adalah merupakan salah
             satu syarat yang tidak boleh tidak harus dilaksanakan oleh bangsa
             Indonesia.”  Semua rezim yang berkuasa pasca 1965 masih dengan
                        80
             semangat membicarakan Landreform, namun mereka tak semangat
             untuk mempraktikkannya, tentu dengan berbagai macam alasan
             pembenarnya.  Pidato Sukarno yang berapi-api ini tinggal kenangan,
                            81
             sebagaimana dikutip oleh Surachman:

                   “Ketidakadilan sering menimpa kaum tani, juga penghisapan
                   feodalisme dan kapitalisme. Maka harus memodernisasi Indonesia,
                   dan nasib kaum tani diperhatikan. UUPA segera diselesaikan di Jawa,
                   Madura dan Bali. Implementasi UUPA dan UUPBH agar sukses
                   diambil langkah sebagai berikut: mengaktifkan Panitia Landreform
                   segala tingkatan; tuan tanah yang jadi anggota harus diganti; Ketua
                   panitia yang tak aktif diretool; Retooling personalia Jawatan Agraria;
                   Dibentuk Pengadilan Landreform dengan mengikutsertakan kaum
                   tani; Bertindak tegas bagi petugas yang menggelapkan tanah. 82

                   …. “Revolusi Indonesia tanpa Landreform sama saja gedung tanpa
                   alas, sama saja dengan pohon tanpa batang, sama saja dengan omong
                   besar tanpa isi. Melaksanakan Landreform berarti melaksanakan
                   satu bagian yang mutlak dari revolusi Indonesia. Gembar gembor
                   tentang revolusi, sosialisme Indonesia, masyarakat adil dan makmur,
                   amanat penderitaan rakyat, tanpa melaksanakan Landreform,
                   adalah gembar bembornya tukang jual obat di pasar Tanah Abang
                   atau Pasar senen”. 83






                   80 Lihat Surachman, “Landreform Merupakan Kuntji untuk Memtjahkan Kesulitan
             Sandang Pangan Serta Kesulitan-kesulitan Ekonomi Keuangan”, Bagian Pendidikan dan
             Pelajaran Kader Revolusi Dwikora, tt. Lihat juga Bunga Rampai Landreform di Indonesia, Jakarta:
             Departemen Dalam Negeri, Direktorat Jenderal Agraria, 1982.
                   81 Tentang kampanye dan sosialisasi landreform, lihat Majalah bulanan Penyulu
             Landreform dan Agraria yang diterbitkan oleh Yayasan Dana Landreform yang terbit sejak
             Juni 1966.
                   82 Surachman, Op.Cit., hlm. 15-16.
                   83 Surachman, Op.Cit., hlm. 2.


                                Perjalanan Sejarah Kelembagaan Agrariia, 1948-1965  61
   67   68   69   70   71   72   73   74   75   76   77