Page 148 - Himpunan Policy Brief: Permasalahan dan Kebijakan Agraria Pertanahan dan Tata ruang di Indonesia
P. 148

Permasalahan dan Kebijakan Agraria, Pertanahan, dan Tata Ruang di Indonesia     139


             pertanahan),  dan  dana  yang  terbatas  (yang  hanya  mengandalkan  dana  APBN  yang  ada  di
             kantor  pertanahan).  Kebijakan  alternatif  yang  ditawarkan  adalah  pelibatan  pemerintah
             kabupaten,  pemerintah  desa/kelurahan,  dan  pihak  ketiga  (swasta)  dalam  pembuatan  dan
             pemanfaatan PTBT.

             Rekomendasi Kebijakan
             Kebijakan Terpilih

                   Untuk  dapat  menghasilkan  PTBT  yang  akan  digunakan  sebagai  peta  kerja  dalam
             pelaksanaan PTSL, maka kantor pertanahan melakukan upaya, sebagai berikut:
             a.  Formula kontribusi serta partisipasi stakeholders dalam pembuatan dan pemanfaatan PTBT
                ditetapkan  melalui  pembagian  peran,  sesuai  dengan  kompetensi,  kemampuan,  dan

                kewenangan masing-masing pihak, sebagai berikut:
                (1)  Pemerintah kabupaten berkontribusi dan berpartisipasi sebagai pendorong pembuatan
                     PTBT, serta pengguna dan pendorong pemanfaatan PTBT.
                (2)  Kantor  pertanahan  berkontribusi  dan  berpartisipasi  sebagai  inisiator  dan  supervisor
                     dalam pembuatan PTBT, serta pengguna PTBT dan pendorong pemanfaatan PTBT.
                (3)  Pemerintah  kelurahan/desa  di  seluruh  wilayah  kabupaten  berkontribusi  dan

                     berpartisipasi sebagai pelaksana pembuatan PTBT, dan pengguna PTBT.
                (4)  Pihak  swasta  berkontribusi  dan  berpartisipasi  sebagai  pendukung  pembuatan  dan
                     pemanfaatan  PTBT,  dengan  menyediakan  dukungan  teknis  berupa  pelatihan  dan
                     pendampingan serta penyediaan teknologinya.
             b.  Penetapan skenario pembuatan dan pemanfaatan PTBT, yang terdiri dari:

                (1)  Pembuatan Peta Dasar Berbasis Desa/Kelurahan, pada tahun 2014;
                (2)  Pembuatan Peta Desa Berbasis Bidang Tanah, pada tahun 2015-2017;
                (3)  Pembuatan Peta Tematik Bidang Tanah, pada tahun 2016-2020;
                (4)  Pembuatan WebGIS, pada tahun 2017-2020.

             c.  Optimalisasi pemanfaatan PTBT, yang terdiri dari:

                (1)  membangun komunikasi dengan stakeholders, yang meliputi upaya komunikasi dengan
                     Pemerintah Kabupaten Grobogan, dan Pemerintah Desa/Kelurahan di seluruh wilayah
                     Kabupaten Grobogan.
                (2)  mempromosikan PTBT, yang meliputi promosi SDSS (Spatial Decision Support System),
                     SBDM (Spatial Based Decision Making), keunggulan PTBT, dan updating PTBT.

                (3)  memberdayakan stakeholders, yang meliputi lobying, penyuluhan, dan pelatihan, serta
                     pendampingan pemanfaatan PTBT.

             Implikasi Kebijakan Terpilih
                    Kebijakan terpilih yang telah ditetapkan dapat memberi implikasi yang bermanfaat bagi
             kantor pertanahan dan segenap stakeholders, antara lain sebagai berikut:
   143   144   145   146   147   148   149   150   151   152   153