Page 62 - Himpunan Policy Brief: Permasalahan dan Kebijakan Agraria Pertanahan dan Tata ruang di Indonesia
P. 62

URGENSITAS DOKUMEN PERENCANAAN YANG LENGKAP
                           BAGI KEBERHASILAN PERMASALAHAN PENGADAAN TANAH

                                     Setiowati, Rokhmat Martanto, dan Sri Kistiyah



             Ringkasan Eksekutif
             Pengadaan  tanah  merupakan  cara  pemerintah  untuk  mendapatkan  tanah  dalam  rangka
             pembangunan untuk kepentingan umum,  dan salah satunya adalah pembangunan jalan tol di
             wilayah  Provinsi  Jawa  Tengah.  Pelaksanaan  pengadaan  tanah  untuk  pembangunan  jalan  tol
             tersebut diselenggarakan berdasarkan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2012, yang kemudian
             ditindaklanjuti  dengan  peraturan  pelaksanannya  yaitu  Perpres  Nomor  71  Tahun  2012  yang
             mengalami perubahan tiga kali yaitu perubahan pertama dengan Peraturan Presiden nomor 40
             tahun  2014  tentang  Perubahan  atas  Peraturan  Presiden  Nomor  71  Tahun  2012  tentang
             Penyelenggaraan Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan untuk Kepentingan Umum, perubahan
             kedua  dengan  Peraturan  Presiden  nomor  99  tahun  2014  tentang  Perubahan  Kedua  atas
             Peraturan  Presiden  Nomor  71  Tahun  2012  tentang  Penyelenggaraan  Pengadaan  Tanah  Bagi
             Pembangunan  untuk  Kepentingan  Umum,  dan  ketiga  dengan  dengan  Peraturan  Presiden
             Nomor 30 tahun 2015 tentang Perubahan Ketiga atas Peraturan Presiden Nomor 71 Tahun 2012
             tentang Penyelenggaraan Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan untuk Kepentingan Umum.
                   Kegiatan pengadaan tanah untuk kepentingan umum ini ternyata menimbulkan berbagai
             masalah  yang  muncul  dalam  tiga  tahap  pertama  dari    empat  rangkaian  kegiatan  pengadaan
             tanah,  dan  salah  satunya  adalah  pada  tahap  perencanaan.  Permasalahannya  pada  tahap
             penyusunan dokumen perencanaan yang dibuat oleh instansi yang memerlukan tanah belum
             sepenuhnya  sesuai  Undang-undang  Nomor  12  tahun  2012,  bahkan  menjadi  masalah  ketika
             penetapan lokasi serta pelaksanaan pengadaan tanah.
                   Permasalahan  yang  timbul  antara  lain  adalah  isi  dokumen  perencanaan  yang  belum
             memuat mengenai aturan bagi pihak yang berhak serta pihak yang terdampak. dimana hal ini
             sangat  penting  untuk  kesejahteraan  masyarakat.  Karena  pada  intinya  pengadaan  tanah  bagi
             pembangunan  untuk  kepentingan  umum  tetap  mengedepankan  atau  mengutamakan
             kesejahteraan  masyarakat,  sehingga  masyarakat  yang  terkena  proyek  serta  yang  terdampak
             akibat adanya pembangunan tersebut tetap sejahtera.
                   Pengadaan tanah untuk kepentingan pembangunan jalan tol sebagaimana diatur dalam
             UU No.2 Tahun 2012 secara substansi telah memberikan perlindungan hukum bagi pihak yang
             berhak,  terutama  masyarakat  yang  berhak  atas  nilai  gantikerugian,  akan  tetapi  dalam

             pelaksanaannya  masih  terdapat  berbagai  permasalahan  yang  disebabkan  ada  perbedaan  luas
             estimasi yang dicantumkan dalam dokumen perencanaan. Luasan estimasi belum secara nyata
             menunjukan  letak  bidang  tanah  pihak  yang  berhak,  sehingga  perlu  penetapan  lokasi  baru
             untuk memastikan letak tanah serta luasan yang terkena pembangunan jalan tol. Kedua, bahwa
             pihak  yang  terdampak  akibat  pengadaan  tanah  untuk  pembangunan  infrastruktur  jalan  tol
             secara  yuridis  telah  diberikan  jaminan  kepastian  hukum  seperti  tertuang  dalam  UU  No.  2
   57   58   59   60   61   62   63   64   65   66   67