Page 368 - Berangkat Dari Agraria
P. 368
BAB IX 345
Pancasila Dalam Konteks Kekinian
Sejumlah tokoh nasional, seperti Mahfud MD (Menko
Polhukam), Moeldoko (Kastaf Kepresidenan), Erick Thohir (Menteri
BUMN), Said Agil Siradj (NU), dan Abdul Mu’ti (Muhamaddiyah)
juga potensial. Sandiaga Uno (Menteri Pariwisata dan Ekonomi
Kreatif) dari Gerindra yang pindah ke PPP juga potensial. PPP sudah
deklarasi mendukung Ganjar. Pusaran konsolidasi antara Megawati,
Jokowi dan Prabowo tak mustahil “mengawinkan” Ganjar-Prabowo.
Megawati menimbang masukan pimpinan parpol lain untuk
menjaga marwah gotong royong yang penting untuk memperbesar
peluang Ganjar-cawapresnya menang. Kombinasi pasangan capres
dan cawapres idealnya “merah dan hijau”. Ganjar mesti dipasangkan
dengan cawapres hijau, religius, agamis, atau militer. Dicari tokoh
berlatar belakang agama yang kharismatik atau tokoh militer dengan
pengikut loyal. Boleh jadi pendamping Ganjar di luar nama yang
tertulis dalam artikel ini.
Capres/cawapres itu penting. Tapi yang terpenting bagi rakyat
bukan siapa sosoknya, melainkan apa gagasan dan program yang
diperjuangkannya. Karenanya, parpol pengusung atau pendukung
mesti segera menuntaskan naskah visi, misi, dan program sebagai
rujukan pemilih.*
9.15. Menyemai Nilai-nilai Pancasila di Desa 103
Keppres Nomor 24 Tahun 2016 yang ditandatangani Presiden
Jokowi menetapkan tanggal 1 Juni 1945 sebagai Hari Lahir Pancasila.
Sebelumnya, 1 Oktober ditetapkan Presiden Soeharto sebagai Hari
Kesaktian Pancasila melalui SK Nomor 153 Tahun 1967 yang terbit 27
September 1967. Di era Orde Baru (1966-1998), nyaris semua orang
dipaksa mengenal Pancasila.
Penetapan Hari Kesaktian Pancasila dan Penataran Pedoman
Penghayatan dan Pengamalan Pancasila dilakukan secara doktrinatif
dan massif. Penataran P4 sebagai cara rezim orde baru yang
dipimpin Jenderal Soeharto untuk menanamkan Pancasila ke dalam
103 Radar Tasikmalaya, 6 Juni 2023.