Page 501 - Berangkat Dari Agraria
P. 501

478  Berangkat dari Agraria:
                  Dinamika Gerakan, Pengetahuan dan Kebijakan Agraria Nasional
             Sahabat  Usep  Setiawan dikenal  sebagai  penggiat  sosial dengan
             kemampuan  menulis  “masalah  berat dalam  bahasa  ringan”  namun
             dengan analisis yang sangat bernas, tajam dan solutif. Sangat terbatas
             penggiat  sosial  yang mempunyai kemampuan  demikian. Posisi
             penulis pada 7 tahun terakhir sebagai tenaga ahli utama di Kantor
             Staf  Presiden  menambah  kekayaan  khazanah  pemikiran  penulis
             dalam menyampaikan analisis yang berimbang, baik dari perspektif
             pembuat kebijakan maupun pemikiran kritis sebagai penggiat sosial.
             Dengan pengalaman di dua bidang ini, tulisan sahabat Usep Setiawan
             semakin mendalam namun mudah dicerna (Bandung, 9 Juli 2023).


             6.  Prof. Mochammad Maksum Machfoedz  148
             Persoalan  agraria  semenjak bangsa ini merdeka  telah menjadi
             perhatian para pemimpin Bangsa Indonesia. Sedari dini pembenahan
             itu pun dicanangkan oleh Bangsa ini dengan pembentukan Panitia
             Agraria Jogjakarta 1948. Ketika itu Pemerintahan RI untuk sementara
             pindah di Yogyakarya karena situasi politik yang memaksa. Tentu
             tidak mudah bergeser  dari  Agrarische  Wet, UU  Agraria Kolonial
             menjadi  UU  yang  revolusioner  mengikuti perombakan  apapun
             sejalan  dengan Revolusi Kemerdekaan RI. Komplikasi  legal
             menjadikan  prosesi  kerja Panitia  Agraria  tidak kunjung  selesai
             melalui bongkar  pasang  kepanitiaan. Sampai  akhirnya kesulitan
             wacana, atau lebih tepat disebut “poco-poco legal” itu pun selesai
             dengan diterbitkannya UU No.5/1960, tertanggal 24 September 1960
             (UUPA). Sungguh luar biasa  apresiasi Pemerintahan Bung Karno
             yang menyebut kelahiran UUPA itu  sebagai kemenangan  rakyat
             tani nasional. Apresiasi Bung Karno ini tertuang dalam Keputusan
             Presiden Republik Indonesia Nomor 169 Tahun 1963, yang menyebut
             kelahiran UUPA tersebut sebagai Hari Tani Nasional, 24 September,
             karena UUPA melambangkan kemenangan rakyat tani Indonesia.
             Tetapi, kemenangan apanya? Faktanya nasib rakyat tani senantiasa
             di ujung tanduk, kecuali kadang-kadang dimanjakan pada tahun-
             tahun politik RI. Apa pasal? UUPA sebagai lambang kemenangan


             148  Guru Besar Fakultas Teknologi Pertanian UGM, Ketua Dewan Guru Besar UGM, dan Mantan
                Wakil Ketua Umum PBNU.
   496   497   498   499   500   501   502   503   504   505   506