Page 474 - Masalah Agraria Sebagai Masalah Penghidupan dan Kemakmuran Rakyat Indonesia
P. 474
Masalah Agraria di Indonesia
menentukan dan bukan mesti mengharapkan kemurahan dan
rasa belas kasihan orang lain.
Kesadaran petani, tahu akan harga diri, tahu akan hak di
samping kewajibannya, itulah yang akan dapat mengubah sega-
la keadaan dan membongkar pangkal dan akar yang menjadi
bibitnya segala soal bagi petani.
Tiada dengan kesadaran petani sendiri orang tak dapat
berbuat apa-apa untuk kebaikan petani, sebagai dikatakan oleh
Prof. Dr. W.J. Timmer dalam bukunya “Totale Landbouw
Wetenschap “ ........ ten slotte kan men weinig voor de boer
doen, als het niet door de boer gebeurt”.
Organisasi petani merupakan lapangan bagi petani
menyusun kekuatan. Sebagai alat perjuangannya, untuk mem-
bebaskan dirinya dari penindasan politik, ekonomi dan sosial.
Di sana belajar menambah kecerdasan otak dan jiwanya, dan
dengan kesadarannya nanti membongkar segala pokok dan
alat yang menjadi sumber kemiskinan dan kesengsaraan untuk
memperbaiki hidupnya.
Masyarakat harus mengubah pandangannya terhadap
petani, dari pandangannya di masa lampau, yang memandang
petani sebagai obyek, sebagai sasaran kepentingan orang lain.
Bukan petani penurut, bukan petani yang selalu sedia
menjadi sasaran pemerasan, yang dapat memberikan keba-
hagiaan masyarakat kita, melainkan petani yang sadar. Petani
yang tahu akan harga diri, dan karena itu dapat dan sanggup
mengubah cara-cara bekerja, itulah yang akan dapat meng-
hasilkan makanan yang lebih berguna dan manfaat, dan itulah
yang akan membuat bahagia masyarakat.
Dengan ini kami tutup karangan kami ini, sebagai persem-
bahan kami kepada masyarakat.
453