Page 18 - Keistimewaan Yogyakarta yang Diingat dan yang Dilupakan
P. 18

KATA PENGANTAR








                    Entah apa yang ada di benak para penulis buku ini ketika
               meminta kata pengantar dari saya. Memang secara agak berse-
               loroh, saya tanyakan juga apa pertimbangan mereka. Jawaban
               mereka panjang dan agak malu-malu kucing. Terus terang,
               judul “Keistimewaan Yogyakarta” agak membosankan karena
               telah bertahun-tahun jadi wacana politik yang melelahkan.
               Namun demikian argumentasi (lisan) mengapa mereka me-
               milih tema dan judul itu sungguh terlalu menggoda untuk dile-
               watkan. Saya tidak akan mengatakannya di sini, karena para
               pembaca akan menemukan sendiri mengapa buku yang ditulis
               para anak muda yang mayoritas berlatar studi sejarah ini perlu
               kita baca.
                   Sejak pertama kali membolak-balik buku ini, saya mene-
               mukan ada semacam titik pertemuan yang sulit sekali dipisah-
               kan antara wilayah kajian sejarah dan antropologi. Para penulis
               muda ini dengan sangat percaya diri membongkar batas pemi-
               sah disiplin yang sejatinya memang terlalu sulit dipisahkan
               kecuali oleh persoalan birokrasi kampus. Nosi kesejarahan


                                        xvii
   13   14   15   16   17   18   19   20   21   22   23