Page 15 - Mereka yang Dikalahkan, Perampasan Tanah dan Resistensi Masyarakat Pulau Padang
P. 15
xiv M. Nazir Salim
keterampilan digencarkan di pedesaan. Program pembinaan dan
pendidikan pemberdayaan tak lupa diberikan didalamnya. Semua
yang disebut belakangan ini disebut rekayasa mental. Sedangkan
rekayasa sosial adalah usaha agar pranata sosial atau fungsi lembaga
disusun secara sengaja agar tidak bertentangan lingkungan fisik dan
lingkungan mental yang telah dulu bekerja.
Yang menarik untuk dicatat di sini adalah bagaimana sejatinya
bentuk-bentuk perekayasaan tersebut hanya memposisikan
masyarakat desa sebagai obyek semata dan menjadikan proses-
proses pembangunan hanya menyertakan masyarakat dalam konteks
mobilisasi sosial saja. Partisipasi masyarakat praktis tidak terangkat
ke permukaan sama sekali. Fungsi-fungsi Negara berdasarkan
perwakilan kepentingan fungsional atau yang dikenal sebagai Negara
korporatis menonjol kuat. Apa yang kita saksikan kemudian model
pembangunan serupa ini tak mampu langgeng karena samasekali
melalaikan aspek partisipasi sosial terlebih dimensi humanisme,
yaitu aspek kemanusiaan itu sendiri.
Desa: Bagaimana Menempatkan Problema dan Urgensi Tata
Agraria dalam Konteks Kekinian
Gambaran tentang wujud dan transisi desa mutakhir,
khususnya di luar Jawa bisa digambarkan dengan baik dari buku
sang penulis muda ini. Mengapa karena proses akuisisi lahan
berskala besar memang banyak merebak di berbagai pelosok atas
nama pertumbuhan ekonomi. Dalam hal ini ada yang ‘melahap’
lahan dengan dalih untuk keperluan membangun perkebunan
besar, pertambangan, aneka pembangunan infrastruktur, dan lain-
lain yang semuanya dijanjikan akan memungkinkan terbukanya
lapangan kerja dan pertumbuhan ekonomi.
Namun semua itu terjadi dalam konteks wajah Negara yang kini
telah berganti sedemikian rupa menyusul Orde Baru yang runtuh di