Page 77 - Resonansi Landreform Lokal di Karanganyar: Dinamika Pengelolaan Tanah di Desa Karanganyar
P. 77

64    Aristiono Nugroho, dkk.

            pertanian tidak melampui batas, (3) mengerjakan tanahnya
            secara aktif atau tidak menelantarkan tanahnya, dan (4)
            mencegah kerusakan tanah, dan memelihara kesuburannya.
            Sementara itu, sesuai dengan ketentuan dalam UUD 1945 dan
            UUPA, maka Pemerintah Desa Karanganyar memiliki kewajiban,
            antara lain mengupayakan agar tanah memberi sebesar-besar
            kemakmuran masyarakat Desa Karanganyar, dan mengelola
            pertanahan sebagaimana diamanatkan UUD. 1945 dan UUPA
            serta peraturan perundang-undangan lainnya.
                Dalam konteks nasional, maka untuk menjalankan kewaji-
            bannya, Pemerintah Republik Indonesia yang menjadi
            personifikasi Negara diberi wewenang berupa Hak Menguasai
            oleh Negara, yang sebegaimana diatur dalam UUPA, berupa
            hak untuk: (1) merencanakan peruntukan, persediaan, dan
            penggunaan tanah, (2) mengatur hubungan hukum antara orang
            dengan tanah, dan (3) mengatur hubungan hukum antara orang
            dengan orang yang berkaitan dengan tanah. Sejak tahun 2004,
            Pemerintah Republik Indonesia, yang dalam hal ini BPN-RI
            (Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia) telah menca-
            nangkan “Empat Prinsip Pertanahan”, sebagai “acuan normatif
            utama” pelaksanaan kewajiban. “Empat Prinsip Pertanahan” ini
            selanjutnya dijabarkan dalam berbagai upaya, yang dikenal
            dengan sebutan “Sebelas Agenda BPN-RI”.
                Dalam hal Empat Prinsip Pengelolaan Pertanahan, telah
            menjadi pengetahuan umum, bahwa Pemerintah Republik In-
            donesia belum mampu memenuhi Empat Prinsip Pertanahan,
            yang singkatnya adalah: (1) kesejahteraan, (2) keadilan, (3) keber-
            lanjutan, dan (4) harmoni sosial. Telah menjadi pengetahuan
            umum, bahwa  banyak petani di banyak tempat (desa-desa di
            Indonesia) yang tidak mampu memenuhi kebutuhan keluarga-
   72   73   74   75   76   77   78   79   80   81   82