Page 22 - Reforma Kelembagaan dan Kebijakan Agraria (Hasil Penelitian Strategis STPN 2015)
P. 22

Hasil Penelitian Strategis STPN 2015  7


              pokok Agraria dan UU No. 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan.
                  Hak masyarakat adat dalam bidang pertanahan kita kenal dengan istilah
              hak ulayat. Secara umum hak ulayat berkenaan dengan hubungan hukum
              antara masyarakat hukum adat dengan tanah dalam lingkungan wilayahnya.
                                                                                10
              Dimana hubungan hukum tersebut berisi wewenang dan kewajiban terkait
              tanah dengan segala isinya, yakni perairan, tumbuhan, dan binatang yang
              menjadi sumber kehidupan dan mata pencaharian di wilayahnya. Komitmen

              pengakuan dan perlindungan terhadap hak ulayat masyarakat hukum adat
              telah disemai melalui Pasal 3 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang
              Peraturan Dasar Pokok-pokok  Agraria. Rumusan  pasal ini memberikan
              panduan bagi negara  untuk mengakui keberadaan hak  ulayat  dengan 2
              kriteria yaitu eksistensinya dan pelaksanaannya. Eksistensi hak ulayat dapat
              diketahui dari kenyataan mengenai: 11

              1.   Masih adanya suatu  kelompok orang-orang yang  merupakan warga
                  suatu masyarakat hukum adat tertentu;
              2.  Masih  adanya  tanah  yang merupakan  wilayah masyarakat hukum
                  adat tersebut, yang disadari sebagai kepunyaan bersama para warga
                  masyarakat hukum adat itu sebagai “lebensraum”-nya;
              3.  Masih adanya kepala adat dan para tetua adat yang pada kenyataannya
                  dan diakui  oleh  para warganya,  melakukan  kegiatan  sehari-hari

                  sebagai pengemban tugas  kewenangan  masyarakat  hukum adatnya,
                  mengelola, mengatur peruntukan, penguasaan dan penggunaan tanah
                  bersama tersebut.


                  Perubahan sistem pemerintahan  Indonesia dari sentralisasi  menuju
              desentralisasi  diawali  dengan  ditetapkannya  Undang-undang  Nomor  22
              tahun 1999 yang diubah dengan Undang-undang No. 32 Tahun 2004 dan

              diganti dengan Undang-undang No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan



              10  Maria SW Soemardjono. 2009. Tanah Dalam Perspektif Hak Ekonomi Sosial
                  Dan Budaya. Jakarta: Kompas.Hlm 169.
              11   FX. Arsin.  2012.  Dinamika Pemikiran Tentang Pembangunan Hukum Tanah
                  Nasional:  Kumpulan  Tulisan  Dalam  Rangka  Memperingati 90  Tahun  Prof.
                  Boedi Harsono. Jakarta:Penerbit Universitas Trisakti. Hlm 112.
   17   18   19   20   21   22   23   24   25   26   27