Page 27 - Reforma Kelembagaan dan Kebijakan Agraria (Hasil Penelitian Strategis STPN 2015)
P. 27
12 Reforma Kelembagaan dan Kebijakan Agraria
hubungan masyarakat adat dengan wilayah adatnya bersifat asasi. Yaitu
karena hak ini bersifat bawaan sebagai rangkaian kewenangan yang dimiliki
oleh masyarakat adat untuk dapat mempertahankan hidupnya.
Permasalahan masyarakat hukum adat dengan hak ulayatnya saat ini
masih sangat banyak terjadi di Indonesia. Konflik mengenai tanah ulayat
umumnya terjadi karena adanya perbedaan persepsi, nilai atau hakikat,
kepentingan mengenai status ulayat dan masyarakat hukum adat di atas
areal tertentu baik yang telah diterbitkan hak atas tanah maupun yang
belum, akan tetapi dikuasai oleh pihak lain. Permasalahan ini sangat
15
rentan untuk mengkriminalisasi masyarakat hukum adat sementara itu
perlindungan oleh negara juga masih sangat sumir. Sehingga pemahaman
peluang recognisi negara melalui berbagai produk hukum dan kebijakannya
perlu dipahami secara lebih mendalam guna mewujudkan perlindungan
masyarakat adat atas wilayahnya yang lebih hakiki.
C. Dinamika Tata Kelola Hutan Adat
Penamaan Cek Bocek sebagai salah satu suku di daerah Sumbawa
memiliki banyak pengertian. Menurut pandangan masyarakat adat, cek
bocek diambil dari nama seorang leluhur yang di tunjuk oleh Dewa Datu
Awan Mas Kuning sebagai tangan kanannya (wakil) dengan perannya
sebagai pengawas jalannya roda pemerintahan adat. Disamping itu Cek
Bocek juga berfungsi sebagai kedatuan Selesek – Rensuri. Namun jika kita
bertanya kepada masyarakat lain di Sumbawa maka cek bocek yang berasal
dari bahasa sumbawa ini berarti kecil, tidak berarti, remeh, dan tidak perlu
diperhatikan. Pemahaman ini saling bertentangan dan sangat jauh berbeda
sekaligus menunjukkan pada kita adanya ketegangan diantara keduanya.
Masyarakat Adat Cek Bocek Selesek Reen Suri merupakan masyarakat
adat Suku Berco yang berada di wilayah antara 117◦ 18’ Bujur Timur s/d
117◦30’ Bujur Timur dan antara 8◦ 52’ Lintang Selatan s/d 9◦ 04’ Lintang
Selatan. Wilayah Adat Cek Bocek Selesek Rensuri terletak di bagian tengah
15 Bernhard Limbong. 2012. Konflik Pertanahan. Jakarta: Rafi Maju Mandiri. Hlm
85.