Page 78 - Tanah dan Ruang untuk Keadilan dan Kemakmuran Rakyat
P. 78

Hak ulayat sendiri juga diatur dalam Pasal 3 UUPA se-
                 bagai hak atas tanah (Beschikkingrecht) apabila memang pada
                 kenyataannya masih ada (Ismail 2010). Pasal tersebut secara
                 detail berbunyi:
                    “Dengan  mengingat  ketentuan-ketentuan  dalam  pasal  1
                    dan 2 pelaksanaan hak-ulayat dan hak-hak yang serupa itu
                    dari  masyarakat-masyarakat  hukum  adat,  sepanjang
                    menurut kenyataannya masih ada, harus sedemikian rupa
                    sehingga sesuai dengan kepentingan nasional dan Negara,
                    yang berdasarkan atas persatuan bangsa serta tidak boleh
                    ber-tentangan  dengan  undang-undang  dan  peraturan-
                    peraturan lain yang lebih tinggi.”

                       Dengan  disertakannya  hak  ulayat  sebagai  salah  satu
                 bentuk  hak  dan  sebagai  hak  tertinggi  atas  tanah,  dapat  di-
                 artikan bahwa Indonesia mengakui kepemilikan tanah secara
                 komunal,  hal  ini  juga  dibuktikan  dengan  adanya  Peraturan
                 Menteri Nomor 9 Tahun 2015 di atas. Namun, upaya terkait
                 menyelaraskan  instrumen  hukum  dengan  implementasi
                 masih dirasa sangat sulit. Hal ini dibuktikan dengan beberapa
                 peraturan  perundang-undangan  sektoral  yang  masih  tidak
                 sesuai dengan pengaturan dalam UUPA. Bahkan, Pasal 3 UUPA
                 sendiri seakan mengimplikasikan adanya kemungkinan untuk
                 hak  ulayat  dikompromikan  demi  kepentingan  nasional  yang
                 tidak dijelaskan parameternya secara terperinci.
                       Selain itu, lembaga pemerintahan juga terkadang masih
                 memiliki  mispersepsi  terkait  konsep  kehidupan  MHA,  ter-
                 masuk  pengelolaan  terkait  sumber  daya  alam  (Maramis
                 2013).  Permasalahan  terkait  dengan  tanah  dan  MHA  adalah
                 konflik  kepentingan  (conflict of interest)  antara  pemerintah
                 dengan  MHA.  Seringkali  muncul  konflik  pertanahan  terkait
                 tanah  ulayat  yang  bersinggungan  dengan  kepentingan  pihak
                 lain. Adapun kebanyakan dari konflik tersebut, lebih jauh lagi,

                                                                     47
   73   74   75   76   77   78   79   80   81   82   83