Page 16 - Konflik Agraria Urutsewu: Pendekatan Ekologi Politik
P. 16
pagar dilakukan TNI AD di Kecamatan Mirit sampai Kecamatan
Buluspesantren dengan dalih untuk menertibkan kawasan
pertahanan dan keamanan, meskipun persoalan tanah belum
diselesaikan. Pemagaran yang telah merugikan masyarakat ini
mendapatkan perlawanan dari masyarakat setempat.
Penulis berharap kehadiran buku ini dapat memberikan
sedikit pemahaman mengenai konlik yang terjadi di Urutsewu
ataupun pemahaman mengenai konlik berbasis sumber daya
alam yang kerap terjadi di Indonesia. Keberadaan buku ini
tidak bermaksud membuat perkara , namun semua pihak perlu
menyadari dan mengungkap kebenaran yang selama ini coba
diingkari oleh pihak yang berkepentingan atas tanah di Urutsewu.
Buku ini jauh dari kata sempurna dan memiliki banyak
kelemahan. Penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada
para pihak yang membantu hingga buku ini lahir. Penulis
mengucapkan terima kasih kepada Sekolah Tinggi Pertanahan
Nasional (STPN) yang dipimpin oleh Dr. Oloan Sitorus sebagai
Ketua dan Drs. Slamet Wiyono sebagai Kepala STPN Press atas
kesediaannya menerbitkan buku ini, walaupun pada awalnya
penulis merasa naskah ini tidak layak untuk menjadi buku.
Tidak luput penulis ucapkan terima kasih kepada Mas Ahmad
Nashih Luthi dan Mbak Anna Mariana, serta Mas Nazir Salim
yang telah menawarkan kesempatan penerbitan buku ini dan
memburu penulis untuk menyelesaikannya. Terima kasih pula
kepada editor buku ini, Prima S. Wardhani, yang telah bersusah
payah merangkai kata yang awalnya acak-acakan menjadi nyaman
dibaca. Juga terima kasih kepada Mbak Myrna A. Saitri untuk
satu kata pengantar yang sangat baik untuk mengawali buku ini.
Tidak lupa penulis ucapkan banyak terima kasih kepada
Bapak Andrinof Chaniago yang telah meluangkan waktu, tenaga,
dan pikiran untuk membimbing skripsi penulis serta memberikan
Pengantar xv