Page 15 - Konflik Agraria Urutsewu: Pendekatan Ekologi Politik
P. 15

perusahaan yang akan melakukan penambangan merupakan
            seorang jenderal purnawirawan TNI AD.
                 Konlik ini dipicu oleh klaim atas tanah di sepanjang pesisir
            selatan Kebumen oleh TNI AD, terutama sejak dimulainya
            pembebasan tanah untuk pembangunan Jaringan Jalan Lintas
            Selatan (JJLS). Tidak hanya itu, penetapan wilayah Urutsewu
            sebagai wilayah pertahanan dan uji coba senjata telah merenggut
            hak-hak masyarakat Urutsewu, mulai dari hak atas tanah hingga
            hak atas rasa aman.
                 Dalam melakukan penambangan pasir besi, perusahaan
            bekerja sama dengan pemerintah kabupaten dan TNI AD dalam
            satu hubungan bisnis yang mengatasnamakan pembangunan
            untuk kesejahteraan. Namun, masyarakat tidak melihat
            penambangan sebagai alternatif untuk mencapai kesejahteraan.
            Karena bagi masyarakat yang sebagian besar adalah petani,
            penambangan akan menyebabkan kerusakan lingkungan dan
            ketidakadilan sosial ekonomi.

                 Peristiwa 16 April 2011 menjadi tonggak penting dalam
            perjuangan masyarakat Urutsewu sekaligus menjadi peristiwa
            yang melukai masyarakat di mana represi yang dilakukan oleh
            militer hanya ditanggapi pemerintah dengan  diam . Proses
            hukum pun hanya mampu mengadili warga yang melakukan
            perusakan pada peristiwa tersebut, namun tidak dengan terbuka
            mengadili tentara TNI AD yang juga melakukan pelanggaran
            hukum. Hal ini ditandai dengan jatuhnya 13 korban kekerasan
            isik dan penembakan serta perusakan    sepeda motor permanen
            yang salah satunya merupakan milik penulis yang saat itu sedang
            mengumpulkan data penelitian.
                 TNI AD tidak hanya melakukan represi terhadap masyarakat.
            Ada pula upaya menghambat akses masyarakat terhadap
            tanahnya dengan cara melakukan pemagaran. Pembangunan


               xiv     Konflik Agraria di Urutsewu: Pendekatan Ekologi Politik
   10   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20