Page 10 - Konflik Agraria Urutsewu: Pendekatan Ekologi Politik
P. 10

Kata Pengantar



                                  Myrna A. Saitri

               Direktur Epistema Institute dan dosen di Fakultas Hukum,
                                Universitas Pancasila








            BUKU ini memberikan gambaran yang hidup mengenai dinamika
            relasi aktor dan kepentingannya—pada berbagai arena—terkait
            dengan pemanfaatan sumber daya alam. Kekuatan pertama buku
            ini adalah kemampuannya untuk membahas pertalian bisnis
            dan politik dalam kebijakan dan praktik ekstraksi sumber daya
            alam. Penulis buku ini secara bernas menggambarkan bagaimana
            perbedaan sekaligus pertemuan kepentingan antar-aktor bisnis,
            politik, dan militer pada akhirnya berujung pada kerusakan
            lingkungan dan penghilangan hak masyarakat atas tanah dan
            sumber daya alam. Kedua hal ini menjadi pemicu konlik yang
            signiikan di Urutsewu.
                 Kekuatan  kedua adalah  keberanian penulis untuk
            mempublikasikan hasil penelitiannya. Tidak banyak orang,
            sepengetahuan saya, yang mau melakukan hal ini. Di masa Orde
            Baru, kemewahan membaca hasil kajian semacam ini hanya
            akan kita peroleh dari literatur berbahasa asing, yang bahkan
            sebagian besarnya ditulis oleh peneliti asing pula. Sebagian dari
            kita mungkin masih mengingat bagaimana serunya pertikaian
            yang muncul hingga dibawa ke ranah hukum dari penerbitan
            buku karya Yahya A. Muhaimin berjudul Bisnis dan Politik:



                                                                      ix
   5   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15